TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG masih akan bergerak tipis, setelah kemarin masih belum berhasil melampaui level psikologis 6.000.

"Support masih di 5.950-5.900. Sedangkan resistance kritis di 6.130," ujar analis Samuel Sekuritas Indonesia M Alfatih dalam keterangan tertulis, Kamis, 1 Juli 2021. IHSG sebelumnya sedikit melemah pada penutupan perdagangan kemarin, yaitu di level 5.985.

Alfatih pun memaparkan prediksi pergerakan sejumlah saham. Misalnya, Bank Syariah Indonesia Tbk alias BRIS yang diperkirakan bakal melanjutkan kenaikan setelah mengalami break down channel trendline pada beberapa hari yang lalu.

"Kisaran transaksi diperkirakan di 2.250-2.500. Supply area berikutnya di 2.650. Batas risiko di 2.230, demand area 2.100-1.990," ujar Alfatih.

Harga Bumi Resources Minerals Tbk alias BRMS, kata dia, mengalami konsolidasi setelah mencoba melanjutkan kenaikan. Kisaran transaksi diperkirakan di 113-130, lalu tergantung kekuatan pasar. "Supply area berikutnya di 147. Batas risiko 110, demand area 99-80."

Berikutnya, harga saham Indo Tambangraya Megah Tbk alias ITMG diprediksi cenderung menguat dalam pola upchannel ke arah supply area 15.050-15.700. Adapun demand area di level 13.100.

Terakhir, harga saham Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk alias AGRO, kata Alfatih, sudah di dekat supply area dan target kenaikan teoritis di 2.050. Sehingga, kemungkinan ada koreksi di kisaran 1.650-2.050. Adapun ia memperkirakan batas risiko berada di level 1.800 dan demand area di level 1.500-1.200.

Baca Juga: Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah, Nilai Jual Bersih Asing Membesar