Tutup Defisit APBN dan Penanganan Covid-19, RI Dua Kali Jual Samurai Bonds

Reporter

Tempo.co

Selasa, 29 Juni 2021 19:20 WIB

Ilustrasi Hutang. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk kedua kalinya di masa pandemi sejak Juli tahun lalu, Pemerintah Republik Indonesia kembali berhasil menerbitkan Surat Utang Negara atau SUN valuta asing denominasi Yen atau disebut juga dengan Samurai Bonds.

Sejak 2015, ini adalah kali ketujuh bagi Indonesia berhasil menerbitkan Samurai Bonds dengan benchmark size sebesar JPY 100 miliar atau setara Rp 13.21 triliun. Penerbitan SUN valuta asing denominasi Yen ini merupakan bukti kepercayaan Jepang atas kredibilitas ekonomi Indonesia.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Luar Negeri, kehadiran pemerintah Indonesia untuk menerbitkan Samurai Bonds di pasar Jepang merupakan momen yang tepat, meski Jepang sedang mengalami state of emergency untuk yang ketiga kalinya.

Duta Besar Republik Indonesia atau Dubes RI untuk Jepang, Heri Akhmad menjelaskan pihaknya akan terus mengkomunikasikan perkembangan perekonomian Indonesia kepada Pemerintah Jepang, terutama soal pengelolaan investasi untuk biaya pembangunan di Indonesia.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi memastikan bahwa perkembangan positif perekonomian Indonesia terus dikomunikasikan Kedutaan Besar Republik Indonesia Tokyo kepada Pemerintah Jepang. Khususnya menyangkut pengelolaan investasi yang masuk untuk pembiayaan pembangunan di Indonesia.

Advertising
Advertising

“KBRI turut aktif mengkomunikasikan perkembangan pembangunan ekonomi Indonesia kepada Pemerintah dan Swasta Jepang. Termasuk mengkampayekan good governance pengelolaan investasi yang prudent oleh Pemerintah kepada investor dan prospektus investor Jepang,” kata Heri Akhmadi.

Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan Republik Indonesia Luky Alfirman memberikan apresiasi terhadap peran aktif dari Heri Akhmadi dalam menjalin komunikasi yang baik dengan Pemerintah dan Swasta Jepang.

Adapun tujuan Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan Samurai Bonds tersebut untuk membiayai defisit APBN 2021, serta penanganan Covid-19 dan memulihkan perekonomian negara.

Luky Alfirman menjelaskan, penerbitan Samurai Bond tahun ini dinilai cukup menantang mengingat kondisi perkembangan perekonomian global yang masih mengalami fluktuasi akibat pandemi Covid-19 yang sulit diprediksi.

Pemerintah secara resmi mulai memasarkan untuk penerbitan Samurai Bonds ini pada Selasa, 18 Mei 2021. Proses marketing akan dilaksanakan dalam waktu tiga hari dengan membuat pertimbangan solid baik dari Investor Jepang maupun luar Jepang.

Sebelum transaksi samurai bonds dilakukan, Pemerintah melakukan non-deal roadshow dengan format online group meeting ataupun one-on-one meeting secara daring dengan para investor Jepang. Berdasarkan tipenya, investor pada transaksi kali ini terdiri dari city banks 22.2 persen, asuransi 7.0 persen, asset managers 31.1 persen, central cooperatives 7.0 persen, central banks 4.0 persen, public funds 0.2 persen, shinkin banks atau regional banks 8.9 persen, dan lainnya 19.6 persen. Sedangkan investor dari luar Jepang tercatat 17,7 persen dari total investor.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Pemerintah Terbitkan 6 Seri Samurai Bonds Senilai 100 Miliar Yen

Berita terkait

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

13 jam lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

17 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

20 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

22 jam lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

23 jam lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

23 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

23 jam lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya