Garuda Indonesia Pertahankan Rute Penerbangan ke Sydney

Selasa, 22 Juni 2021 14:27 WIB

Penerbangan pesawat maskapai Garuda Indonesia dengan protokol kesehatan. Foto: Garuda Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan menutup sejumlah rute penerbangan internasional. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan hal itu perlu dilakukan demi menyehatkan kembali keuangan perusahaan.

"Memang yang kami lihat ke depan tidak mungkin bisa untung karena kondisi yang ada, dan tidak mungkin kami menaikkan kargo, itu kita hentikan, seperti Melbourne dan Perth mulai bulan depan kami hentikan," kata Irfan dalam rapat dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Senin 21 Juni 2021.

Sedangkan rute yang telah dihapus adalah tujuan Osaka, Jepang. Rute-rute itu, kata dia dipastikan kini tidak menguntungkan bagi perusahaan. Dia mengatakan untuk tujuan Australia, Garuda Indonesia masih mempertahankan satu rute, yaitu ke Sydney dengan alasan konektivitas dan adanya peluang penumpang yang keluar dari Australia.

Dia menuturkan Australia merupakan salah satu negara yang menerapkan lockdown ketat di masa pandemi Covid-19, di mana sebelum pemberlakukan lockdown saja dibatasi maksimum hanya 50 penumpang setiap pesawat.

Sedangkan untuk penerbangan ke luar Australia, beberapa penerbangan bahkan bisa melebihi 100 penumpang. Hal ini menjadi potensi yang dipertimbangkan Garuda Indonesia.

Advertising
Advertising

"Jadi di beberapa penerbangan bisa lebih dari 100 penumpang, mayoritas orang Indonesia yang kembali, dan sekarang karena kondisi yang makin mengetat di Australia kami buka yang Sydney dan itu pun seminggu sekali," kata dia.

Menurutnya, perseroan akan terus mengkaji rute-rute penerbangan internasional, guna mengetahui rute mana memungkinkan dipertahankan atau ditutup.

Irfan mengatakan saat ini terdapat tiga rute yang tengah dipantau ketat oleh perusahaan, yaitu Jakarta-Sidney, Jakarta-Amsterdam, dan Jakarta-Kuala Lumpur. Juga, kata dia perusahaan sedang memonitor penerbangan Jakarta-Seoul.

"Singapura juga agak challenging sehingga kami mulai kurangi, yang mulai menguntungkan justru tujuan Bangkok, Hong Kong, sama Cina, karena Cina itu ada carter," kata dia.

Dia menekankan bahwa beberapa rute penerbangan internasional yang memang dipertahankan perusahaan, karena punya potensi memberi keuntungan di masa depan, meskipun saat ini masih merugi. Irfan juga mengatakan bahwa penerbangan internasional Garuda Indonesia pada saat ini adalah berbasis kargo, mengingat pengiriman barang memang sedang melonjak. Sehingga bersamaan dengan penerbangan kargo, dilakukan pula penerbangan penumpang ke dan dari luar negeri.

Berita terkait

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

2 jam lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

1 hari lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

2 hari lalu

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

Budi Karya menginstruksikan agar aset Bandara Tuanku Tambusai, Riau diserahkan ke Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

2 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini

2 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini

Penutupan Bandara Sam Ratulang Manado diperpanjang hingga pagi hari ini, Ahad, 5 Mei 2024, pukul 10.00 WITA.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

4 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

5 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

5 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya