IHSG Menguat 1,5 Persen, Samuel Sekuritas: Saham Bank Mandiri Diburu Asing
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 22 Juni 2021 13:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melesat kencang pada sesi pertama perdagangan hari ini. Di sesi pertama, IHSG ditutup di level 6.086 atau 1,5 persen lebih tinggi dari angka penutupan kemarin yang sebesar 5.996.
"Sebelumnya, tim riset Samuel Sekuritas menyebut dalam laporan hariannya bahwa IHSG berpeluang untuk rebound hari ini, mengikuti pergerakan positif bursa saham Amerika Serikat," kata Analis Samuel Sekuritas M Alfatih dalam keterangan tertulis, Selasa, 22 Juni 2021.
Dia mengatakan bursa AS sendiri ditutup positif pada perdagangan kemarin, 21 Juni; Dow Jones naik 1,76 persen, diikuti S&P 500 (naik 1,4 persen) dan Nasdaq (naik 0,79 persen). Sebanyak 326 saham menguat, 185 melemah, dan 128 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,8 triliun.
Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan investor asing mencatatkan jual bersih hingga Rp 199,9 miliar di pasar reguler pada sesi pertama hari ini. Akan tetapi, di pasar negosiasi tercatat jual bersih asing sebesar Rp 53,3 miliar.
Saham Bank Mandiri (BMRI) menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing di pasar reguler pada perdagangan sesi pertama hari ini, dengan nilai net buy asing mencapai Rp 35,1 miliar, disusul TCPI sebesar Rp 20,3 miliar dan BRPT Rp 19,7 miliar.
Sementara itu, saham emiten teknologi informasi dan komunikasi Metrodata Electronics (MTDL) menjadi saham yang paling banyak dijual investor asing pada sesi pertama hari ini, dengan nilai net sell asing mencapai Rp 37,8 miliar, disusul ASII sebesar Rp 30,9 miliar, dan BBRI Rp 28,4 miliar.
Setelah kemarin menjadi sektor yang menguat paling kencang, indeks sektor kesehatan(IDXHEALTH) menjadi satu-satunya indeks sektoral yang melemah di sesi pertama hari ini (turun 0,5 persen), didorong oleh jatuhnya sejumlah saham sektor ini ke titik auto reject bawah (ARB), antara lain SOHO (turun 6,8 persen), DGNS (turun 6,7 persen), dan PYFA (turun 6,6 persen).
Kendati pemerintah kembali memperketat PPKM Mikro dan membatasi jam buka mal hingga pukul 20.00 mulai hari ini, hal tersebut tampaknya belum terlalu berpengaruh pada pergerakan saham industri retail pada sesi pertama hari ini.
<!--more-->
Saham sejumlah emiten retail justru bergerak menguat pada sesi pertama perdagangan hari ini, seperti LPPF (naik 4,8 persen), ACES(naik 2,6 persen) dan MAPA (naik 2 persen).
Hal yang sama juga terjadi pada sektor kelapa sawit (CPO). Meskipun harga CPO turun 0,7 persen ke level MYR 3.565, sejumlah saham emiten sawit justru bergerak naik, diantaranya AALI (naik 4,2 persen), SSMS (naik 1,2 persen), BWPT (naik 3,3 persen), dan LSIP (naik 1,9 persen).
Saham yang mengisi lima besar top gainer atau menguat paling tinggi di sesi pertama ini, yaitu BIKA (naik 34,6 persen ke Rp 268 per saham), TFCO (naik 25 persen ke Rp 725 per saham), BINA (naik 24,9 persen ke Rp 4.810 per saham) , ATIC (naik 24,8 persen ke Rp 2.260 per saham), dan MTDL (naik 24,7 persen ke Rp 2.120 per saham).
Lima besar top loser atau saham yang melemah paling dalam di sesi pertama hari ini, yaitu EDGE (turun 6,9 persen ke Rp 33.575 per saham), PORT (turun 6,9 persen ke Rp 865 per saham), DSSA(turun 6,9 persen ke Rp 10.500 per saham), FMII (turun 6,9 persen ke Rp 402 per saham), dan PDES (turun 6,9 persen ke Rp 402 per saham).
Sebelumnya PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG pada hari ini berpeluang menguji kembali ke level 6.000-6.050. Indeks sebelumnya ditutup melemah 10,87 poin di level 5.996,25.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca: BEI Ungkap Penyebab Anjloknya IHSG hingga ke Bawah Level Psikologis 6.000