Kuota Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan 19 Bank Penyalur Ditambah

Reporter

Bisnis.com

Senin, 21 Juni 2021 07:35 WIB

Foto aerial kompleks perumahan bersubsidi di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, 31 Januari 2020. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran perumahan bersubsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp11 triliun untuk 102.500 unit rumah pada 2020. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) akan memberikan tambahan kuota dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada 19 bank penyalur.

Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengapresiasi bank pelaksana atas kontribusi dalam menyalurkan dana FLPP. Per 17 Juni 2021, dana FLPP tersalurkan untuk 80.627 unit senilai Rp 8,77 triliun atau 51,19 persen dari target 157.500 unit.

Total penyaluran dana FLPP dari 2010 hingga 2021 mencapai 845.482 unit senilai Rp 64,37 triliun.

Menurut dia, rapor bank pelaksana membaik dan semua berjalan sesuai dengan koridor percepatan penyaluran dana FLPP yang ditargetkan Oktober 2021 bisa diselesaikan.

Melalui keterangan tertulis pada Minggu, 20 Juni 2021, Arief menjelaskan pada evaluasi kuartal II, terdapat 19 bank—empat bank nasional dan 15 bank pembangunan daerah—yang berkinerja di atas 50 persen dan 21 bank—empat bank nasional dan 17 BPD—berkinerja di bawah 50 persen.

Sesuai dengan kesepakatan pada perjanjian kerja sama (PKS) dana FLPP antara bank pelaksana dan PPDPP, jika pada kuartal II 2021 penyaluran KPR Sejahtera FLPP tidak mencapai 50 persen dari target, PPDPP akan mengurangi kuota minimal 25 persen terhadap sisa target.
<!--more-->
Bagi yang mencapai 50 persen, akan dilakukan penambahan kuota. “Berdasarkan perjanjian ini, 19 bank berpeluang mendapat penambahan kuota dan 21 bank akan dikurangi kuotanya dalam menyalurkan dana FLPP,” kata Arief.

Dia memerinci 40 bank yang terdiri atas delapan bank nasional dan 32 BPD menerima rapor evaluasi atas penilaian 12 indikator yang ditetapkan oleh PPDPP.

Indikator penilaian tersebut melihat dari berbagai aspek yaitu lama waktu tunggu SiKasep (Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan), kepatuhan penyampaian berkas asli, sosialisasi dan edukasi, ketepatan sasaran penyaluran dana FLPP, tindak lanjut peringatan, penyiapan stiker FLPP, penyediaan seluruh data penyaluran dana FLPP, perubahan data debitur, penyampaian data debitur aktif, penyerahan rekening koran tepat waktu, serta rekonsiliasi dan pelunasan dipercepat.

Dia menambahkan terdapat tiga bank terbaik berdasarkan 12 indikator itu yakni Bank Sumsel Babel, BPD NTB Syariah, dan BPD Sulselbar Syariah.
Selain itu, terdapat lima bank penyalur dana FLPP tertinggi yakni Bank BTN, BTN Syariah, BNI, BRI, dan Bank Jabar Banten. Selanjutnya lima bank terbaik dari sisi indikator layanan diraih oleh BRI Agroniaga, BRI, BTN, Aceh Syariah, dan Kalsel Syariah.

BISNIS

Baca juga: Kementerian PUPR: Penyaluran FLPP Awal Juni Tembus Rp 8 Triliun

Berita terkait

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

23 jam lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

2 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

5 hari lalu

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

5 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

5 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

5 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya