BEI Hentikan Sementara Perdagangan Efek Garuda Indonesia, Sebabnya?
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Dewi Rina Cahyani
Jumat, 18 Juni 2021 14:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara perdagangan efek PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di seluruh pasar sejak sesi pertama perdagangan efek hari Jumat, 18 Juni 2021. Penghentian sementara perdagangan efek itu berlaku hingga pengumuman bursa lebih lanjut.
"Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," seperti dikutip dari pengumuman BEI yang ditandatangani Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 Vera Florida dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Irvan Susandy, Jumat, 18 Juni 2021.
Penghentian sementara perdagangan efek dari emiten dengan kode GIAA itu mempertimbangkan langkah perseroan yang telah menunda pembayaran Jumlah Pembagian Berkala Sukuk yang telah jatuh tempo pada tanggal 3 Juni 2021 dan telah diperpanjang pembayarannya dengan menggunakan hak grace period selama 14 hari. Sehingga, pembayaran itu jatuh tempo pada tanggal 17 Juni 2021. "Hal tersebut mengindikasikan adanya permasalahan pada kelangsungan usaha Perseroan," kata BEI.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk kembali menunda pembayaran kupon global sukuk yang semestinya jatuh tempo pada 3 Juni 2021. Keputusan ini diambil lantaran perseroan tengah mengalami kesulitan likuiditas.
“Keputusan Garuda Indonesia untuk melakukan penundaan pembayaran kupon global sukuk ini merupakan langkah berat yang tidak terhindarkan dan harus ditempuh di tengah fokus perbaikan kinerja usaha serta tantangan industri penerbangan imbas pandemi yang saat ini masih terus berlangsung,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangannya, Kamis, 17 Juni 2021.
Penundaan pembayaran global sukuk diumumkan melalui Singapore Exchange Announcement serta Sistem Pelaporan Elektronik PT Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Garuda telah menggunakan periode hak masa tenggangnya selama 14 hari yang berakhir pada 17 Juni.
Emiten berkode GIAA ini pun juga telah menunjuk penasihat keuangan Guggenheim Securities LLC untuk mendukung langkah pemulihan kinerja perusahaan. Perusahaan akan melakukan evaluasi untuk menyehatkan kinerja fundamental Garuda bersama-sama dengan mitra strategis lainnya, seperti PT Mandiri Sekuritas, Cleary Gottlieb Steen & Hamilton LLP, dan Assegaf Hamzah & Partners.
“Di tengah ketidakpastian iklim bisnis industri penerbangan, kami percaya kapabilitas perseroan dalam meningkatkan resiliensi bisnis yang didukung oleh kolaborasi bersama mitra strategis menjadi aspek esensial,” ujar Irfan.
CAESAR AKBAR | FRANCISCA CHRISTY