TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Riau Juni Ardianto Rachman mengatakan peserta Munas Kadin akan dibatasi maksimal 250 orang. Pembatasan dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Masing-masing Kadin daerah diberi slot maksimal lima orang. Tiga voters (pemilih) dan dua sebagai peninjau,” ujar Juni saat ditemui di Hotel Sultan, Kamis malam, 17 Juni 2021.
Munas Kadin dengan agenda utama pemilihan ketua umum periode 2021-2026 digelar pada 30 Juni hingga 2 Juli di Kendari, Sulawesi Tenggara. Munas akan berlangsung secara hybrid. Artinya sebagian peserta akan mengikuti secara luring dan peserta lainnya bisa menyaksikan melalui saluran virtual.
Jumlah peserta Munas Kadin tahun ini jauh berbeda dengan periode-periode sebelumnya. Juni berujar, sebelum pandemi Covid-19, perhelatan lima tahunan itu bisa diikuti paling sedikit 2.000 orang.
Ketua Kadin Kalimantan Timur Dayang Dona Faroek mengatakan sesuai anggaran dasar rumah tangga atau ADART, Munas Kadin seharusnya dilaksanakan pada 17 Desember 2020. Namun lantaran pandemi Covid-19, pertemuan akbar ini mengalami beberapa kali pengunduran jadwal.
“Karena kondisi, Munas Kadin diundur dari Desember 2020 ke Februari 2021. Namun dalam rapat pleno 17 Februari (2021), munas diundur lagi pada 2-4 Juni,” ujar Dona. <!--more--> Lantaran adanya permintaan langsung dari pemerintah, Munas yang semestinya sudah dilaksanakan awal Juni pun kembali mundur hingga akhir bulan. Tak hanya jadwal yang berubah, lokasi pelaksanaan munas yang awalnya ditetapkan di Bali bergeser ke Kendari.
“Mereka (pengurus Kadin Indonesia) mengadakan rapat pleno dan disepakati dalam rapat pelaksanaan munas di Kendari. Lalu Kadin Indonesia mengeluarkan surat ke Kadin provinsi,” ujar Dona soal proses penetapan Munas Kadin.
Munas Kadin diagendakan memilih ketua. Terdapat dua calon ketua yaitu Anindya Bakrie, putra sulung Aburizal Bakrie alias Ical, juga Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk, dan Arsjad Rasjid, Direktur Utama PT Indika Energy Tbk.