Produk Alas Kaki Buatan UKM Siap Tembus Pasar Nigeria

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 18 Juni 2021 05:00 WIB

Sejumlah perajin menyelesaikan pembuatan sol sepatu dan sandal topeng Malangan di Industri rumahan di kawasan Jl. Nakula, Kelurahan Polehan, Malang, Jawa Timur 13 Januari 2016. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan sedang menjajaki kesepakatan dagang untuk mengekspor produk alas kaki yang dibuat oleh pengusaha kecil dan menengah, ke Nigeria. Produk tersebut diekspor melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC).

“Di tengah situasi pandemi COVID-19 yang masih terjadi, Kemendag terus berupaya memfasilitasi para pelaku usaha, khususnya UKM, untuk memperluas pasar ekspor ke di mancanegara. Diharapkan para pelaku UKM dapat memanfatkan peluang pasar di Nigeria melalui business matching ini,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Didi Sumedi lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Kamis, 17 Juni 2021.

Sejumlah UKM eksportir alas kaki Indonesia yang berpartisipasi di antaranya CV BDC Bandung (sandal pria), PT Salvare (sepatu pantofel pria), UD Sumber Jaya Abadi (sepatu sekolah), serta CV Kotama (sepatu kasual). ITPC Lagos memfasilitasi promosi mereka kepada para importir asal Nigeria.

Kepala ITPC Lagos Hendro Jonathan menjelaskan produk alas kaki Indonesia cukup diminati karena berkualitas tinggi. “Para eksportir Indonesia diharapkan mampu memproduksi produk sesuai dengan model yang diminati oleh pasar Nigeria,” imbuhnya.

Dalam acara tersebut, ITPC Lagos memberikan informasi penting mengenai pasar alas kaki di Nigeria. “Sejumlah informasi yang disampaikan kepada para pelaku UKM yaitu mengenai model, warna, bahan, dan kisaran harga produk alas kaki yang diminati di Nigeria. Kami juga memberikan informasi seputar jalur logistik dan spesifikasi produk sepatu formal, kasual, sandal, dan sepatu sekolah yang ada di Nigeria,” ujar Hendro.

Advertising
Advertising

Menurut dia, Nigeria merupakan pasar yang menjanjikan bagi Indonesia dengan jumlah penduduk saat ini mencapai lebih dari 200 juta jiwa dengan usia terbanyak yaitu 0-29 tahun.

“Jika melihat populasi penduduk di Nigeria, produk-produk alas kaki yang inovatif dan terjangkau berpeluang besar diekspor ke Nigeria karena mayoritas penduduknya berada di kelas ekonomi B dan C,” jelas Hendro.

Ia juga menyampaikan total impor produk alas kaki Nigeria dari dunia pada 2020 sebesar 9 juta dolar AS, yang didominasi oleh China.

"Kondisi seperti ini harus dapat dimanfaatkan dengan baik agar eksportir alas kaki Indonesia dapat merebut pangsa pasar alas kaki Nigeria," kata Hendro.

Berita terkait

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

14 jam lalu

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

Kemenkop UKM mengklarifikasi isu larangan warung Madura beroperasi 24 jam. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

6 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

6 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

7 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

7 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

Indonesia perlu meningkatkan volume ekspor untuk menghindari kenaikan harga komoditas akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya