Harga Meroket 11.864 Persen, BEI Suspensi Perdagangan Saham DCII per Hari Ini

Selasa, 15 Juni 2021 14:18 WIB

Ilustrasi Saham atau Ilustrasi IHSG. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia atau BEI per hari ini, Selasa, 15 Juni 2021, menghentikan sementara perdagangan saham PT DCI Indonesia Tbk. atau DCII. Suspensi perdagangan dilakukan setelah otoritas melihat adanya lonjakan harga saham yang signifikan.

“Dalam rangka cooling down, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), pada perdagangan tanggal 15 Juni 2021,” seperti dikutip dari keterangan tertulis BEI.

Penghentian sementara perdagangan saham DCII tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Suspensi juga dilakukan agar bisa memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham DCII.

“Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” tulis BEI.

Data BEI menunjukkan, saham emiten penyedia layanan data center ini pada akhir perdagangan kemarin ditutup melonjak 16,32 persen ke level Rp 50.250 per saham. Dengan begitu selama sepekan terakhir, saham DCII telah menguat hingga 46,93 persen.

Advertising
Advertising

Bila diamati sejak sebulan terakhir, saham DCII telah melejit hingga 329,49 persen. Dan jika dibandingkan saat perusahaan tersebut melantai pertama kali di bursa saham pada awal Januari 2021, harga saham DCII sebesar Rp 420 per lembar saham, artinya saat ini harga saham tersebut sudah melambung hingga 11.864 persen.

<!--more-->

Melambungnya harga saham DCII tak lepas dari masuknya Anthoni Salim ke perusahaan dengan menambah kepemilikan atas saham sebanyak 192,74 juta saham. Transaksi itu dilakukan pada 31 Mei 2021 dengan harga beli Rp 5.277, sehingga transaksi itu bernilai Rp 1,01 triliun.

Sepanjang kuartal pertama tahun ini, perseroan mencatat kenaikan laba 54,59 persen secara year on year (yoy). Dalam periode waktu itu, DCII telah membukukan pendapatan Rp 171,5 miliar atau naik 24,57 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 137,68 miliar.

Adapun pendapatan utama DCII berasal dari bisnis colocation yang menyumbang pendapatan sebesar Rp 161,74 miliar, sedangkan sisanya dari pendapatan lain-lain sebesar Rp 9,76 miliar. Sementara beban perusahaan naik dari Rp 62,55 miliar atau sebesar 21,63 persen pada kuartal I tahun 2020 menjadi Rp 76,09 miliar pada kuartal I tahun 2021.

Secara keseluruhan laba bersih tahun berjalan DCII meroket 54,59 persen dari Rp 31,08 miliar pada tahun lalu menjadi Rp 48,05 miliar. Laba per saham pada kuartal pertama tahun ini pun naik dari Rp 15 per saham menjadi Rp 20 per saham.

Salah satu langkah korporasi yang dilakukan dan menarik perhatian publik adalah pembangunan kompleks data center berstandar internasional oleh DCI dan Anthoni Salim. Data center itu bernama H2 dan berlokasi di Pertiwi Lestari Industrial Park di Karawang, Jawa Barat.

<!--more-->

Putra Anthoni Salim, Axton Salim, menjelaskan, H2 adalah salah satu kompleks data center terbesar di Asia Tenggara dengan luas puluhan hektare dan punya total kapasitas ratusan megawatt (MW).

Pembangunan kompleks itu akan dilakukan dalam beberapa tahap. H2 didesain dengan standar internasional menggunakan spesifikasi Tier 3 dan Tier 4 yang didukung oleh multiple konektifitas fiber optic (carrier neutral) dan dua pembangkit listrik.

Tak hanya itu, kata Axton, H2 dibangun dengan konsep green data center yang akan dioperasikan dengan menggunakan energi terbarukan dari solar panel farm yang akan dibangun di area yang sama.

“H2 akan membawa dampak positif yang besar bagi pelaku bisnis di Indonesia dalam memenuhi tuntutan pasar untuk mempercepat proses digitalisasi di Indonesia sehingga kita mampu bersaing di tingkat global,” ujar Axton dalam keterangan resmi, Senin, 14 Juni 2021.

Pada Senin kemarin, proses topping off dari gedung data center pertama H2 telah dilakukan. Gedung tersebut bakal memiliki 10 lantai, dengan 6 lantai di antaranya adalah ruang data dengan total kapasitas 3.000 rack serta kapasitas total daya listrik 15 MW. Pembangunan gedung ini telah dimulai sejak kuartal IV tahun 2020.

Direktur Utama DCI Otto Toto Sugiri menjelaskan, dibentuknya H2 sejalan dengan visi dan misi perusahaan untuk menjadi penyedia layanan data center terpercaya di Asia Tenggara serta memenuhi kebutuhan pelanggan di tengah percepatan digitalisasi dewasa ini. Anthoni Salim sebelumnya diketahui telah mulai masuk ke bisnis data center melalui kerjasama dengan IndoKeppel dan investasi di CBN.

BISNIS

Baca: Saham DCII Menguat 20 Persen usai Anthoni Salim Tambah Porsi Kepemilikan Saham

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

6 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

7 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bertemu Menlu Singapura, Bahas Kerja Sama Energi Hijau hingga Data Center di IKN

7 hari lalu

Airlangga Bertemu Menlu Singapura, Bahas Kerja Sama Energi Hijau hingga Data Center di IKN

Airlangga Hartarto optimistis hubungan ekonomi kedua negara terus terjalin kuat.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

13 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

13 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

5 Potensi bahaya dan Tips Mengatasi Muatan Berlebih saat Berkendara

13 hari lalu

5 Potensi bahaya dan Tips Mengatasi Muatan Berlebih saat Berkendara

Berkendara sambil membawa beban berat memiliki risiko dan potensi bahaya. Apa saja yang harus disiapkan dan diantisipasi?

Baca Selengkapnya