Jokowi Minta Pungli di Tanjung Priok Diberantas, Pelindo II Ambil Langkah Tegas

Reporter

Bisnis.com

Senin, 14 Juni 2021 07:44 WIB

Truk bermuatan peti kemas melintas di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat, 11 Juni 2021. Sebanyak 49 pelaku pungli yang melakukan aksi di kawasan Tanjung Priok telah ditangkap. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia II (persero) atau Indonesia Port Corporation meminta dukungan Kepolisian untuk menindak tegas pelaku pungutan liar atau pungli di Tanjung Priok. Menurut Sekretaris Perusahaan IPC Ali Mulyono, perusahaan terus memberikan sosialisasi dan pengawasan di lapangan guna menindaklanjuti instruksi Presiden RI Joko Widodo terkait larangan praktik pungutan liar di lingkungan kerja Pelabuhan.

Perseroan, ujarnya melanjutkan, juga mendukung pihak berwajib menindak tegas para oknum yang terlibat pungli di seluruh Pelabuhan yang dikelola IPC, khususnya Pelabuhan Tanjung Priok.

"Terkait isu pungli dimaksud, IPC telah mengambil langkah tegas berupa pemberian sosialisasi dan pengawasan di lapangan secara berkelanjutan mengenai larangan praktik pungli di seluruh lingkungan kerja Pelabuhan IPC," ujar Ali, Minggu, 13 Juni 2021.

Ali menjelaskan bahwa perseroan telah menyediakan saluran pengaduan Whistle Blowing System (WBS) yang dapat diakses oleh seluruh pemangku kepentingan pelabuhan melalui program IPC Bersih (https://ipcbersih.whistleblowing.link/). Hal tersebut untuk menjamin pula seluruh kegiatan operasional kepelabuhanan berjalan dengan lancar sesuai dengan Service Level Agreement (SLA) dan Service Level Guarantee (SLG) Terminal yang telah ditetapkan.

Pada Kamis lalu, 10 Juni 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta Kapolri Listyo Sigit Prabowo segera menindak tegas oknum pelaku pungli di Tanjung Priok dan tindak premanisme di depo-depo kontainer. “Pak Kapolri ini saya di Tanjung Priok (mendengar) banyak keluhan dari driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar di Fortune, NPCT1, kemudian di depo Dwipa. Yang kedua kalau macet, driver-driver ini dipalak preman-preman. Bisa diselesaikan? Itu saja pak Kapolri,” ujar Jokowi melalui sambungan telepon dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 10 Juni 2021.

Advertising
Advertising

Sebelumnya Jokowi mengaku menemui langsung para pengemudi kontainer setelah mendengar kabar melalui media sosial bahwa kerap terjadi pungli di Tanjung Priok dan tindakan premanisme kepada mereka. Setelah dikonfirmasi, para pengemudi kontainer itu membenarkan informasi tersebut.

Mereka pun lantas menyampaikan keluhan terkait persoalan yang selama ini dihadapi para sopir truk, utamanya soal pungli dan premanisme. "Begitu keadaan macet, ada yang dinaiki mobilnya, bawa celurit atau nodong begitu. Enggak ada yang berani menolong, Pak. Padahal depan, belakang, samping kanan itu kan kendaraan semua,” ungkap salah satu pengemudi. Terkait dengan pungli, para pengemudi pun mengaku telah melapor ke depo yang bersangkutan tetapi belum ada solusi konkret.

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

3 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

3 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

3 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

5 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

6 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

6 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

7 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

7 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

8 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

9 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya