Sumber Air Baku di Belitung Diduga Tercemar Limbah Tambang Biji Timah Ilegal

Reporter

Antara

Minggu, 13 Juni 2021 14:35 WIB

Seorang penambang timah rakyat menggunakan bak plastik untuk memeriksa pasir bijih timah di lepas pantai Toboali, pantai selatan pulau Bangka, 1 Mei 2021. Indonesia adalah pengekspor timah terbesar di dunia yang digunakan dalam segala hal mulai dari kemasan makanan hingga elektronik dan sekarang teknologi hijau. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sumber air baku Perumda Air Minum Tirta Batu Mentas Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, diduga tercemar limbah dari aktivitas penambangan biji timah ilegal yang berada di sekitar lokasi kolam sumber air baku.

Direktur Perumda Air Minum Tirta Batu Mentas Belitung, Badia Parulian mengatakan akibat adanya aktivitas tambang tersebut menyebabkan kondisi air baku menjadi keruh dan berlumpur.

"Memang ada laporan dari konsumen atau pelanggan kami soal kekeruhan air yang diakibatkan dari adanya aktivitas tambang ilegal di sekitar lokasi sumber air baku," katanya di Tanjung Pandan, Minggu, 13 Juni 2021.

Menurut dia, berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan, aktivitas tambang biji timah ilegal tersebut memang diketahui berada di luar lokasi sumber air baku."Namun "tailing" atau limbah pembuangannya mengalir ke sumber air baku sehingga menyebabkan kondisi airnya tercemar," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan di dalam lokasi sumber air baku namun tidak menemukan adanya aktivitas tambang."Kami turun untuk memastikan memang sudah berjalan kaki sekitar satu sampai dua kilometer tidak ada menemukan aktivitas tambang namun aktivitas tambang adanya di hulu tetapi lama kelamaan tetap mengalir ke lokasi air baku apalagi sekarang kondisinya musim hujan," katanya.

Ia mengatakan kejadian tersebut berdampak terhadap suplai bersih di sejumlah lokasi seperti kawasan perumnas dan air ranggong menjadi keruh."Namun kami sudah menangani itu secara teknis pengolahannya dengan penambahan tawas, kaporit dan pencucian ulang dan kini suplai air sudah normal hasilnya tetap baik," ujarnya.

Dia berharap, aparat kepolisian dapat melakukan penertiban terhadap aktivitas tambang ilegal di sekitar lokasi sumber air baku guna mengantisipasi pencemaran yang semakin parah.

"Karena kami khawatir kalau pencemaran semakin parah, lumpurnya semakin tebal, pengolahannya semakin berat dan biaya yang dikeluarkan semakin besar sehingga nanti hasilnya juga tidak maksimal ke konsumen," kata Badia.

Baca Juga: Air Baku Jakarta Dipasok dari SPAM Jatiluhur dan Karian-Serpong

Berita terkait

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

9 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

10 Ribu Perempuan di Jalur Gaza Tewas dalam Serangan Israel

13 hari lalu

10 Ribu Perempuan di Jalur Gaza Tewas dalam Serangan Israel

Ada lebih dari 10 ribu perempuan di Jalur Gaza tewas akibat enam bulan serangan Israel yang melelahkan.

Baca Selengkapnya

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

22 hari lalu

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.

Baca Selengkapnya

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

28 hari lalu

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

Sejumlah aktivis lingkungan diduga dipidana karena aksi mereka.

Baca Selengkapnya

Ketersediaan Air Bersih di Cirebon Raya Rendah, Peneliti BRIN Usulkan Optimalisasi Waduk Jatigede

31 hari lalu

Ketersediaan Air Bersih di Cirebon Raya Rendah, Peneliti BRIN Usulkan Optimalisasi Waduk Jatigede

Peneliti BRIN merekomendasi optimalisasi Waduk Jatigede untuk mengatasi rendahnya tingkat akses air bersih di wilayah Cirebon Raya.

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah Rugikan Negara Rp 271 Triliun, Lemtaki Duga Libatkan Pemegang Regulasi dan Penegak Hukum

32 hari lalu

Korupsi Timah Rugikan Negara Rp 271 Triliun, Lemtaki Duga Libatkan Pemegang Regulasi dan Penegak Hukum

Ketua Lemtaki, Edy Susilo, menilai kasus korupsi timah Rp271 triliun didiga melibatkan penegak hukum dan pemegang regulasi.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Yuspian Pastikan Stok Pangan Belitung Terkendali

35 hari lalu

Pj Bupati Yuspian Pastikan Stok Pangan Belitung Terkendali

Yuspian memastikan Pemkab Belitung akan terus memantau kenaikan harga bahan pokok.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Yuspian Sebut Lima Prioritas Pembangunan Belitung di 2025

35 hari lalu

Pj Bupati Yuspian Sebut Lima Prioritas Pembangunan Belitung di 2025

Perencanaan pembangunan pada 2025 mengacu pada rencana pembangunan daerah Kabupaten Belitung tahun 2024-2026 sampai ditetapkannya RPJMD 2025-2029.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di Depok

44 hari lalu

Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di Depok

Tim mahasiswa UI mendapat pendanaan untuk proyek solusi air bersih di Cipayung. Disesuaikan dengan target pembangunan berkelanjutan atau SDGs.

Baca Selengkapnya

Tim Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di TPA Cipayung

44 hari lalu

Tim Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di TPA Cipayung

Tim mahasiswa UI akan melakukan eksplorasi kondisi air tanah serta mengedukasi masyarakat setempat mengenai pentingnya air bersih.

Baca Selengkapnya