Cerita Yenny Wahid Sebagai Komisaris Garuda dan Permintaan Erick Thohir

Jumat, 11 Juni 2021 14:22 WIB

Komisaris independen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Zannuba Arifah CH. R (Yenny Wahid) bersama Komisaris Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk,Triawan Munaf memberikan keterangan usai melakukan pertemuan dengan pimpinan KPK, di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 19 Agustus 2020. Dalam pertemuan ini Garuda meminta KPK untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap tata kelola perusahaan termasuk profesionalisme dan akutanbilitas di PT Garuda Indonesia (Persero), demi mencegah terjadinya kembali kasus korupsi. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau biasa disapa Yenny Wahid kembali menceritakan soal apa yang dikerjakannya sebagai Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (persero) Tbk. Dia juga bercerita sempat menolak tawaran untuk masuk ke Garuda.

Namun, kata dia, Menteri BUMN Erick Thohir secara spesifik memintanya membantu membereskan masalah yang waktu itu sedang meliputi Garuda. Masalah tersebut berkaitan dengan awak kabin.

"Akhirnya saya luluh dan bersedia membantu beliau," kata Yenny Wahid kepada Tempo di Jakarta, Jumat, 11 Juni 2021. Sehingga, dia pun diangkat menjadi komisaris pada 22 Januari 2020.

Yenny mengatakan, hal pertama yang ia kerjakan sebagai komisaris adalah memompa semangat para awak kabin yang waktu itu mentalnya sempat terpuruk agar bisa kembali berprestasi. Terutama, untuk meraih kembali gelar awak kabin terbaik di dunia (The best Cabin Crew in the world).

"Alhamdulillah semangat mereka telah bangkit kembali," kata Yenny. Tapi sayangnya, dia menyebut pandemi langsung menerpa dan pengaruhnya sangat besar bagi seluruh industri aviasi di dunia.

Lalu, aksi kedua yang dilakukan Yenny adalah pengawasan agar tercipta CGC atau Good Corporate Governance di perusahaan. Sasarannya untuk mencegah adanya fraud atau hal-hal lain yang dapat merugikan perusahaan.
<!--more-->
Cerita ini disampaikan Yenny di tengah sorotan publik terhadap kursi komisaris. Sorotan publik karena beberapa figur komisaris merupakan pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Yenny ikut mendukung Jokowi saat Pilpres 2019. Namun, sebelum masuk ke BUMN, Yenny mengatakan sudah pernah menjadi komisaris di beberapa perusahaan swasta. Sehingga, dia merasa cukup memahami bagaimana lingkup tugas seorang anggota komisaris.

Di sisi lain, dia menyebut banyak perusahaan swasta yang menawari jabatan komisaris dengan penghasilan lebih tinggi dari Garuda.
"Namun saya memang pemilih," kata dia.

Yenny mengatakan dia bukan orang yang D4 (duduk diam dapat duit), tapi figur yang bekerja suka tantangan. Dari sejak gadis pun, Yenny menyebut sudah mandiri secara finansial dan tidak merepotkan orang tua.

Kebetulan, dia juga sudah mengambil kelas keuangan dan ekonomi ketika di Harvard. Yenny Wahid sebelumnya lulus dari Universitas Harvard Kennedy School of Government, dengan gelar master dalam Administrasi Publik. "Sehingga punya pengetahuan mengenai bisnis," ujar satu dari lima komisaris Garuda tersebut.

FAJAR PEBRIANTO

Baca juga: Erick Akan Pangkas Jumlah Komisaris Garuda, Yenny Wahid: Semua Harus Didukung

Berita terkait

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

8 jam lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

8 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

10 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

12 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

20 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

22 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

22 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23, Serba-serbi Peluang Timnas Indonesia menuju Final

1 hari lalu

Piala Asia U-23, Serba-serbi Peluang Timnas Indonesia menuju Final

Timnas Indonesia akan menghadapi Uzbekistan laga semifinal Piala Asia U-23, pada Senin, 29 April 2024

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

1 hari lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya