IHSG 6.025 di Akhir Sesi Pertama, Samuel Sekuritas: Emiten Nikel Kompak Turun

Selasa, 8 Juni 2021 12:25 WIB

Ilustrasi Saham atau Ilustrasi IHSG. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG terpantau melemah sesi pertama perdagangan Selasa, 8 Juni 2021.Indeks menutup sesi di level 6.025, 0,74 persen lebih rendah dari angka penutupan kemarin, di level 6.069.

Sebanyak 148 saham menguat, 341 melemah, dan 148 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,3 triliun. "Di pasar reguler, tercatat net sell investor asing sebesar Rp 229,1 miliar. Sementara itu, di pasar negosiasi tercatat net buy asing sebesar Rp 31,1 miliar," dinukil dari analisis Tim Riset Samuel Sekuritas Indonesia, Selasa, 8 Juni 2021.

Saham sejumlah emiten pertambangan nikel seperti Aneka Tambang Tbk alias ANTM, Vale Indonesia Tbk alias INCO, dan Timah Tbk alias TINS kompak menurun di sesi pertama perdagangan hari ini. Hal ini diduga terjadi seiring turunnya harga komoditas nikel ke level US$ 17.625 per ton atau turun 1,66 persen pada akhir perdagangan kemarin.

Hal serupa juga terjadi pada saham-saham Grup MNC. Setelah sempat melambung di pembukaan sesi perdagangan hari ini, saham emiten grup milik Hary Tanoesoedibjo ini perlahan kembali menurun di akhir sesi pertama ini. Beberapa diantaranya bahkan masuk ke zona merah, seperti MNC Land Tbk alias KPIG turun 6,71 persen, MNC Studios International Tbk alias MSIN turun 6,48 persen, dan Media Nusantara Citra Tbk alias MNCN turun 3,37 persen.

Tiga besar saham yang paling banyak diborong investor asing hari ini diisi oleh Bank Negara Indonesia (persero) Tbk alias BBNI Rp 33,9 miliar, Astra Internasional Tbk alias ASII Rp 20,6 miliar dan Indo Tambangraya Megah Tbk alias ITMG Rp 15 miliar.



Sementara itu, saham emiten pengelola gerai minimarket Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) menjadi saham yang paling banyak dijual investor asing pada sesi pertama hari ini, dengan nilai net sell asing mencapai Rp 53,4 miliar. Selain itu, Sarana Menara Nusantara Tbk alias TOWR Rp 26,7 miliar dan Bank MNC Internasional Tbk alias BABP Rp 26,2 miliar.

Saham yang mengisi lima besar top gainer di sesi pertama ini Arthavest Tbk alias ARTA yang naik 25 persen ke Rp 400 per saham, Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk alias GOLD yang naik 25 persen ke Rp 430 per saham, Hensel Davest Indonesia Tbk alias HDIT yang naik 25 persen ke Rp 725 per saham, Protech Mitra Perkasa Tbk alias OASA yang naik 24,8 persen ke Rp 382 per saham, dan IndoSterling Technomedia Tbk alias TECH yang naik 24,7 persen ke Rp 1.965 per saham.

Lima besar top loser sesi pertama hari ini antara lain Cashlez Worldwide Indonesia Tbk alias CASH yang turun 10 persen ke Rp 234 per saham, Argo Pantes Tbk alias ARGO yang turun 6,9 persen ke Rp 2.000 per saham, Perdana Bangun Pusaka Tbk alias KONI yang turun 6,9 persen ke Rp 1.405 per saham, Duta Intidaya Tbk alias DAYA yang turun 6,9 persen ke Rp 322 per saham, dan MNC Vision Networks Tbk alias IPTV yang turun 6,9 persen ke Rp 268 per saham.

Advertising
Advertising

Baca Juga: Kalau Tembus 6.100, Samuel Sekuritas Perkirakan IHSG Bisa Menuju 6.220

Berita terkait

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

5 jam lalu

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

Ceria menegaskan komitmennya dalam mendukung industri nikel berkelanjutan dan memperkuat posisinya dalam rantai pasokan global baterai EV.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

5 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

1 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

1 hari lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

1 hari lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

3 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya