TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia bakal menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 pada 2022 mendatang. Lewat kegiatan ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Indonesia ingin memberikan nlai tambah bagi negara-negara di dalamnya.

"Dengan membuat G20 sebagai forum yang adaptif terhadap krisis, sekaligus untuk menunjukkan langkah-langkah yang diambil Indonesia dalam menangani pandemi," kata Airlangga di kantornya, Jakarta, Senin, 7 Juni 2021.

G20 adalah kelompok informal dari 19 negara dan Uni Eropa, serta pewakilan dari International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB). Sebanyak 19 negara tersebut yaitu Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, dan Perancis.

Lalu Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Britania Raya, dan Amerika Serikat. "The only global premier economic forum," kata Airlangga.

Forum ini, kata Airlangga, mewakili hampir 75 persen perdagangan dunia. Lalu, 80 persen investasi global dan dua pertiga populasi dunia. "Indonesia satu satunya negara dari Asia Tenggara," kata dia.

Selain adaptif, Indonesia juga ingin adanya reformasi institusional di forum G20 dan eksplorasi kesiapan menghadapi krisis yang dihadapi. "Jadi kita perlu melihat penanganan pandemi Covid-19 ini membuat kita lebih siap menghadapi berbagai tantangan ke depan," kata Airlangga.