Sandiaga Ingatkan Sektor Wisata: Jangan Ambil Risiko Jika Covid-19 Meluas

Jumat, 4 Juni 2021 19:29 WIB

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bekerja di ruangannya di Politeknik Pariwisata Bali, Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis 27 Mei 2021. Menparekraf Sandiaga Uno bersama jajarannya melakukan 'Work from Bali' atau bekerja dari Bali serta mendukung program 'Work from Bali' yang dicanangkan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi agar dapat direalisasikan sebagai salah satu upaya untuk membantu pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Bali yang terdampak pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meminta pemerintah daerah dan para pengelola destinasi wisata tak gegabah dalam upaya membangkitkan sektor wisata di ketika pandemi Covid-19 masih berlangsung.

"Jika ada peningkatan kasus yang cukup signifikan, maka perlu koordinasi pemerintah daerah dan Satgas Covid-19 setempat untuk menutup destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif," kata Sandiaga menyambangi Desa Candirejo yang berada di kawasan Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah Jumat 4 Juni 2021.

Sandiaga mengatakan meski berbagai upaya terus digenjot untuk memulihkan sektor wisata, prioritas utama pemerintah tetaplah penuntasan kasus Covid-19. Pemulihan wisata yang disasar terutama destinasi di daerah-daerah yang kondusif atau kategorinya zona hijau dengan protokol kesehatan dan disiplin ketat.

Sandiaga mengatakan pemulihan ekonomi pasca Covid-19 yang kini menyasar desa-desa wisata sudah berhasil tercatat. Salah satunya seperti Desa Wisata Dusun Butuh atau yang dikenal Nepal Van Java yang ada di Kecamatan Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah.

"Setelah desa itu didorong dengan kunjungan dan kegiatan, kunjungannya saat ini mulai meningkat hampir 70 persen," kata Sandi.

Advertising
Advertising

Sandiaga mengatakan dukungan konkret pada destinasi wisata di masa pandemi ini salah satunya dengan cara mengunjunginya. Hal ini akan berdampak pada peningkatan pendapatan dari desa-desa wisata.

Mulai dari segi penjualan hasil kulinernya, kedatangan wisatawan, tingkat keterhunian homestay, maupun juga kesejahteraan warganya. "Kami ingin desa wisata hadir membangkitkan pariwisata dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya lagi," kata Sandi.

Sandiaga tengah berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan menargetkan penciptaan sebanyak 500 desa wisata pada tahun 2023. Tak hanya membuka peluang usaha dana lapangan kerja, potensi desa wisata jelang era pariwisata baru pun kini terbuka lebar.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah, Sinoeng Noegroho Rachmadi mengatakan Provinsi Jawa Tengah menargetkan pertumbuhan sebanyak 500 desa wisata pada 2023 nanti.

Target tersebut dipaparkannya terbagi menjadi tiga kategori, yakni Desa Wisata Rintisan, Desa Wisata Berkembang dan Desa Wisata Maju. "Untuk desa rintisan, kami telah ada sekitar sampai dengan 150 desa wisata rintisan, itu yang baru muncul. Untuk desa wisata berkembang, kurang lebih itu ada sekitar 200, sisanya ada 20 desa wisata maju," kata Sinoeng. Sinoeng mengatakan 2021 ini di Jawa Tengah telah memiliki 420 desa wisata.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

1 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

2 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

5 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya