Pandemi, Erick Thohir Sebut Laba BUMN Anjlok dari Rp 124 T Jadi Rp 28 T

Kamis, 3 Juni 2021 13:31 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan keterangan pers saat menyambut kedatangan vaksin COVID-19 di Teminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 31 Mei 2021. ANTARA/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir mengatakan pandemi Covid-19 membuat kinerja sejumlah perusahaan pelat merah tertekan. Laba bersih untuk seluruh BUMN pun turun dari semula Rp 124 triliun pada 2019 menjadi tinggal Rp 28 triliun pada 2020.

“Kalau kita lihat dari konsolidasi awal, karena belum diaudit, jelas memang pandemi ini sangat berdampak pada BUMN," ujar Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Kamis, 3 Juni 2021. "Pada tahun ini mungkin konsolidasi hanya Rp 28 triliun."

Penurunan laba terjadi karena pendapatan perseroan anjlok. Menurut Erick, total pendapatan perseroan turun dari Rp 1.600 triliun pada 2019 menjadi Rp 1.200 triliun untuk tahun ini.

Erick Thohir mengimbuhkan, dampak pandemi terhadap kinerja BUMN akan terlihat jelas pada buku konsolidasi Kementerian yang rencananya terbit perdana dalam waktu dekat. “Insya Allah di tahun ini kita akan pertama kali mempunyai buku kementerian BUMN secara konsolidasi,” ujarnya.

Melalui buku tersebut, Kementerian bisa mengintegrasikan basis data antar-perusahaan pelat merah dan melihat masalah-masalah yang dialami manajemen. Dengan demikian, solusi yang diperlukan, seperti efisiensi dan pemotongan biaya operasional atau Capex (capital expenditure) bisa dilakukan dengan tepat.

Advertising
Advertising

Mekanisme pembukuan ini sebelumnya telah dilakukan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. “Kalau kita lihat kan Telkom profitabilitasnya naik. Itu bagaimana capex kita tekan yang mungkin bisa kita sampaikan pimpinan,” ujar Erick.

Sejumlah perusahaan BUMN mengalami penurunan pendapatan bahkan merugi pada 2020, khususnya yang bergerak di sektor transportasi. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI misalnya, membukukan kerugian hingga Rp 2,4 triliun pada kuartal III pada 2020. Nasib sama dialami PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang menanggung rugi Rp 15 triliun pada kuartal III 2020.

Baca: Erick Thohir Usul Tambahan Anggaran Hingga Rp 33,34 Miliar, Untuk Apa Saja?

Berita terkait

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

2 jam lalu

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

PT Inka tahun ini memasuki usia ke-43. Perusahaan persero ini memproduksi manufaktur untuk perkeretaapian, produknya telah menyebar ke mancanegara.

Baca Selengkapnya

Progres Merger BTN Syariah dan Muamalat: Belum Diproses OJK dan Ditolak MUI

4 jam lalu

Progres Merger BTN Syariah dan Muamalat: Belum Diproses OJK dan Ditolak MUI

Bagaimana kelanjutan rencana merger BTN Syariah dengan Bank Muamalat, ketika OJK belum memproses dan MUI menolaknya?

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia: Penyebab Percikan Api Pesawat Pengangkut Calon Jemaah Haji Masih Diinvestigasi

1 hari lalu

Garuda Indonesia: Penyebab Percikan Api Pesawat Pengangkut Calon Jemaah Haji Masih Diinvestigasi

Salah satu tugas Garuda Indonesia adalah melakukan pemeriksaan serta perbaikan pesawat secara rutin dan regular.

Baca Selengkapnya

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

1 hari lalu

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.

Baca Selengkapnya

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

2 hari lalu

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan direktorat baru, yaitu direktorat manajemen risiko di seluruh subholding.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

2 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

NeutraDC Hadir sebagai Penyedia AI Enabler di Indonesia Cloud & Datacenter Convention 2024

2 hari lalu

NeutraDC Hadir sebagai Penyedia AI Enabler di Indonesia Cloud & Datacenter Convention 2024

NeutraDC yang telah memiliki reputasi sebagai pemimpin dalam industri telekomunikasi berkomitmen untuk memperkuat ekosistem infrastruktur data center.

Baca Selengkapnya

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

2 hari lalu

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memaksimalkan pemanfaatan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

2 hari lalu

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I atau YKKAP I mengapresiasi Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah tangkap koruptor pengadaan lahan bandara.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Mempermudah Penumpang Beli Oleh-oleh Produk UMKM

2 hari lalu

Garuda Indonesia Mempermudah Penumpang Beli Oleh-oleh Produk UMKM

Maskapai Garuda Indonesia meluncurkan program 'Garuda Indonesia Oleh-Oleh' untuk mempromosikan produk UMKM

Baca Selengkapnya