Terpopuler Bisnis: Jemaah Pensiun Dini Garuda, Anak Usaha Pertamina Dipangkas
Reporter
Tempo.co
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 22 Mei 2021 06:06 WIB
3. Telkom: Kapal Perbaikan Kabel Laut Putus Tiba di Jayapura 25 Mei
PT Telkom Papua menyebutkan kapal perbaikan kabel telekomunikasi bawah laut yang putus segera tiba dan bersandar di Pelabuhan Jayapura pada 25-27 Mei 2021.
Kepala Telkom Papua Sugeng Widodo mengatakan kapal perbaikan kabel ini akan bersandar di Pelabuhan Jayapura untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) dan kebutuhan operasional seperti air bersih serta bahan makanan.
"Setelah semua dipenuhi, maka kapal tersebut akan bertolak ke lokasi atau tempat diprediksinya kabel putus untuk mencari kabelnya dan melakukan perbaikan," katanya di Jayapura, Rabu, 19 Mei 2021.
Menurut Sugeng, proses pengisian BBM dan bahan makanan ini diperkirakan membutuhkan waktu tiga hari di mana setelah itu kapal tersebut akan bertolak bersama dengan perwakilan DPR dan media agar dapat menyaksikan pemulihan kabel yang putus.
"Terkait dengan terganggunya jaringan internet ini karena putusnya kabel optik bawah laut tersebut sekali lagi disebabkan faktor alam atau force major," ujarnya.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. Nicke Widyawati: Pertamina Pangkas Anak Perusahaan dari 127 Jadi 12
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan perseroan melakukan program restrukturisasi. Di mana hal itu, memangkas jumlah anak perusahaan dari 127 menjadi 12 perusahaan.
"Jadi dari sini terjadi streamlining sehingga kami pun lebih mudah dalam melakukan pengelolaan dan susun rencana strategis untuk bisnis Pertamina grup," kata Nicke Widyawati saat rapat dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis, 20 Mei 2021.
Dia menuturkan restrukturisasi merupakan program Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang dimulai dari 2017, ketika proses konsolidasi di bisnis gas menggabungkan anak usaha Pertamina di bidang gas ke PGN menjadi subholding gas.
"Ini sudah dilakukan dan sudah ada PP yang dikeluarkan di 2018 dan program ini bergulir menjadi milestone berikutnya di Juni 2020 membentuk 5 subholding lainnya," ujarnya.
5. Bank Indonesia Perkirakan Inflasi 0,33 Persen pada Mei 2021
Bank Indonesia memperkirakan inflasi sebesar 0,33 persen (mtm) pada Mei 2021. Perkiraan itu berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu III Mei 2021.
Bank Indonesia menilai perkembangan harga pada minggu III Mei 2021 masih relatif terkendali. "Inflasi berada pada level yang rendah dan terkendali," kata Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Jumat, 21 Mei 2021.
Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Mei 2021 secara tahun kalender sebesar 0,91 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,69 persen (yoy).
Penyumbang utama inflasi Mei 2021 sampai dengan minggu ketiga yaitu komoditas angkutan antarkota sebesar 0,11 persen (mtm), daging ayam ras sebesar 0,07 persen (mtm), daging sapi 0,03 persen (mtm), jeruk, minyak goreng, emas perhiasan masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm), kelapa, kangkung bayam, kentang, udang basah, ikan tongkol dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).