Bos Garuda Bicara Soal Pensiun Dini Karyawan: Langkah yang Berat

Jumat, 21 Mei 2021 12:16 WIB

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra (kedua kanan) berfoto bersama kru usai meluncurkan pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900neo bermasker pada bagian moncong pesawat di Hanggar GMF AeroAsia Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 1 Oktober 2020. Corak masker ini dibuat oleh 60 pekerja selama 120 jam. ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra akhirnya buka suara soal rencana pensiun dini yang ditawarkan manajemen untuk karyawan. Irfan mengatakan opsi ini diambil sebagai langkah perseroan bertahan di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19.

"Ini merupakan langkah berat yang harus ditempuh Perusahaan. Namun opsi ini harus kami ambil untuk bertahan di tengah ketidakpastian situasi pemulihan kinerja industri penerbangan yang belum menunjukkan titik terangnya di masa pandemi Covid-19,” ujar Irfan pada Jumat, 21 Mei 2021 dalam pesan tertulisnya.

Irfan menjelaskan penawaran pensiun dini masih dalam tahap awal. Pensiun dini dapat diambil oleh karyawan yang memenuhi kriteria dan persyaratan. Ia memastikan seluruh hak karyawan akan dipenuhi sesuai ketentuan perundang-undangan.

Melalui program pensiun dini, Garuda memberikan kesempatan kepada karyawan yang ingin merencanakan masa pensiun lebih cepat. “Khususnya bagi mereka yang memiliki prioritas lain di luar pekerjaan, maupun peluang karir lainnya di luar perusahaan,” tutur Irfan.

Berdasarkan isi surat elektronik yang dibaca Tempo, rencanaan pensiun dini itu diputuskan dalam rapat yang digelar pada Rabu, 19 Mei 2021. Menurut notulensi rapat, perusahaan menghadapi potensi kerugian yang nilainya mencapai Rp 70 triliun. Setiap bulan, perusahaan rugi lebih dari Rp 1 triliun.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Adapun total karyawan akan disesuaikan dengan kebutuhan. Perusahaan membuka opsi menggunakan jasa karyawan yang mengikuti program pensiun dini jika dibutuhkan. Namun, tidak ada kontrak kerja yang mendasari kesepakatan ini.

Irfan menuturkan, program pensiun dini dilakukan sejalan dengan upaya pemulihan kinerja usaha perusahaan. Ia meyakini kebijakan ini membawa perusahaan lebih sehat serta adaptif menjawab tantangan di era kenormalan baru.

“Situasi pandemi yang masih terus berlangsung hingga saat ini, mengharuskan perusahaan melakukan langkah penyesuaian aspek supply and demand di tengah penurunan kinerja operasi imbas penurunan trafik penerbangan yang terjadi secara signifikan,” ujarnya.

Irfan mengimbuhkan, program pensiun dini dari Garuda tersebut bisa diikuti secara sukarela oleh karyawan yang telah memenuhi kriteria. “Kebijakan ini menjadi penawaran terbaik yang dapat kami upayakan terhadap karyawan di tengah situasi pandemi saat ini,” kata dia.

Baca: Soal Tawaran Pensiun Dini, Serikat Karyawan Garuda: Tak Boleh Ada Pemaksaan

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

2 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

3 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

3 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

3 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

4 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

4 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

4 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

5 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya