GoTo Melantai di Pasar Modal? BEI: Kami Belum Terima Dokumen Permohonan

Selasa, 18 Mei 2021 13:46 WIB

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri) berbincang dengan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kedua kanan), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Hoesen (kiri), dan Dirut Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi dalam pembukaan perdagangan IHSG tahun 2021 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 4 Januari 2021. Pada pembukaan ini, 210 saham melaju di zona hijau dan 103 saham di zona merah. Sedangkan 178 saham lainnya stagnan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman Yetna, menanggapi kabar akan melantainya perusahaan joint venture PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dan PT Tokopedia, Goto, di pasar modal.

Menurut Nyoman, hingga saat ini Bursa Efek Indonesia belum menerima dokumen permohonan pencatatan baik dari Gojek, Tokopedia ataupun entitas gabungan Gojek-Tokopedia. "Sebagai Bursa tentunya kami akan selalu siap menerima dan memproses seluruh permohonan perusahaan yang berencana untuk IPO dan mencatakan sahamnya di BEI," ujar dia kepada awak media, Selasa, 18 Mei 2021.

Namun, Nyoman menyadari IPO merupakan sebuah keputusan perusahaan yang bersifat strategis. Dengan demikian, sebuah perusahaan tentu harus mempertimbangkan dengan masak dan mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat, termasuk aksi korporasi yang dilakukan sebelum IPO.

Untuk mendukung kegiatan IPO dan pencatatan di Indonesia, termasuk bagi perusahaan teknologi, Nyoman mengatakan telah dan sedang melakukan beberapa hal antara lain melakukan pengembangan terhadap klasifikasi perusahaan melalui peluncuran IDX-IC (IDX-Industrial Classification) dan sudah berlaku mulai 25 Januari 2021.

Dengan adanya klasifikasi baru tersebut, Nyoman berharap bisa lebih menggambarkan sektoral dan industri dari para Perusahaan Tercatat. Selain itu, bursa juga sedang dalam tahapan penyelesaian pengembangan Peraturan Bursa nomor I-A, serta berdiskusi bersama OJK dalam rangka pengembangan regulasi terkait multiple voting shares (MVS).

Advertising
Advertising

"Beberapa hal tersebut di atas diharapkan dapat mengakomodasi perusahaan yang memang layak tercatat di Papan Utama untuk dapat tercatat di Papan Utama serta sebagai upaya Bursa Efek Indonesia dalam rangka merespon perkembangan dunia bisnis saat ini," kata Nyoman.

<!--more-->

Sebelumnya, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dan PT Tokopedia resmi merger dan membentuk perusahaan bernama GoTo. Langkah ini disebut-sebut dilakukan untuk selanjutnya perusahaan teknologi ini melantai di pasar modal.

Dengan penggabungan ini, Andre Soelistyo dari Gojek akan memimpin GoTo sebagai CEO Group. Sementara Patrick Cao dari Tokopedia sebagai Presiden GoTo. Kevin Aluwi akan tetap menjabat sebagai CEO Gojek dan William Tanuwijaya akan tetap menjadi CEO Tokopedia.

CEO GoTo Andre Soelistyo menjelaskan, pembentukan Grup GoTo menandai fase pertumbuhan selanjutnya bagi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial.

Dengan merger ini, kata Andre, mitra driver Gojek akan memiliki peluang pendapatan yang lebih besar antara lain dengan mengirimkan lebih banyak pesanan dari pengguna Tokopedia. Sementara penjual dan mitra merchant dari berbagai skala bisnis akan mendapatkan berbagai manfaat dan kesempatan untuk meningkatkan usahanya.

BACA: BEI Hentikan Perdagangan Saham Sritex, Ada Apa?

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

1 hari lalu

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

Ada beberapa cara tutup akun Gojek yang bisa dilakukan. Penutupan akun bisa dilakukan apabila Anda berencana mengganti layanan. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

7 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

7 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

8 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

8 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

8 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

13 hari lalu

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

18 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

22 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya