Libur Lebaran, Peredaran Uang Kartal Melonjak 41,5 Persen jadi Rp 154,5 Triliun

Minggu, 16 Mei 2021 12:33 WIB

Warga memadati pusat perbelanjaan di Dalem Kaum, Bandung, Ahad, 9 Mei 2021. Jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, ribuan warga memadati sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Bandung untuk berbelanja kebutuhan Lebaran. ANTARA/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Selama libur Lebaran tahun ini, Bank Indonesia (BI) mencatat peredaran uang kartal secara nasional mencapai Rp 154,5 triliun. Artinya, uang kartal yang beredar itu melonjak 41,5 persen ketimbang periode serupa tahun lalu yang sebesar Rp 109,2 triliun.

Kepala Divisi Relasi Media dan Opinion Maker Departemen Komunikasi BI Irfan Farulian menyebutkan kenaikan perputaran uang itu mencerminkan asumsi pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro hingga kuartal kedua tahun 2021.

Tak hanya itu, kata Irfan, bertambahnya permintaan uang kartal pada periode lebaran tahun ini juga disebabkan adanya program bantuan sosial tunai pemerintah. "Yang dibayarkan bertepatan dengan periode lebaran,” kata Irfan, Ahad, 16 Mei 2021.

Adapun realisasi penarikan uang kartal perbankan di wilayah Jabodetabek hingga tanggal 11 Mei 2021 atau hari operasional terakhir sebelum lebaran mencapai Rp 34,8 triliun. Angka itu naik sekitar 61 persen dibandingkan dengan penarikan uang kartal pada periode lebaran tahun lalu sebesar Rp 21,7 triliun.

“Pelarangan mudik lebaran 2021 kali ini yang berada dalam masa PPKM Mikro juga dapat diperhitungkan sebagai faktor penambah permintaan uang kartal pada periode lebaran tahun ini,” kata dia.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyatakan yakin bahwa tren pertumbuhan ekonomi menuju ke arah positif. Bahkan, di kuartal kedua tahun ini 2021, ia memperkirakan perekonomian Indonesia bisa tumbuh positif hingga 7 persen.

Adapun produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal I pada 2021 tumbuh 0,74 persen. Selain itu, Airlangga menyebutkan perbaikan indikator lainnya seperti Purchasing Manager’s Index (PMI) sebesar 54,6, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di zona optimistis yatu 101,5, dan kinerja ekspor dan impor yang sudah membaik.

Belanja pemerintah pun tumbuh positif, serta beberapa sektor yang tumbuh positif seperti informasi dan komunikasi, jasa kesehatan, pertanian, properti dan industri. “Dengan adanya PPnBM dan PPN ditanggung pemerintah ini sekarang sudah ke arah yang positif, dan terjadi kenaikan yang cukup tinggi," ucap Airlangga.

PMTB pun sudah mendekati 0 atau -0,23, ekspor 6,74 persen. "Bahkan lebih tinggi dari pre-Covid demikian juga impor barang modal dan konsumsi 5,27 persen,” ucap Airlangga dalam video conference, Sabtu, 15 Mei 2021.

Ke depan, kata Airlangga, jika momentum pertumbuhan ekonomi ingin dijaga, lonjakan kasus Covid-19 harus terus dicegah. Pemerintah pun telah mengambil sejumlah tindakan, terutama pasca periode pelarangan mudik di masa libur Lebaran atau Idul Fitri 1442 H.

BISNIS

Baca: Terpopuler Ekbis: Paket Luar Negeri dari Kurir Palsu, Promo KFC hingga Starbucks

Berita terkait

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

20 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

2 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

2 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

3 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

5 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

6 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

7 hari lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya