Nilai Tukar Dolar AS Turun setelah Kekhawatiran Inflasi Mereda

Reporter

Antara

Sabtu, 15 Mei 2021 08:36 WIB

Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Indeks dolar di sisi lain turun 0,26 persen ke posisi 90,420. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar dolar AS tergelincir terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Hal itu terjadi setelah penjualan ritel AS secara tak terduga terhenti pada April dan ketika kekhawatiran tentang prospek percepatan inflasi mulai mereda.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya turun setengah persen menjadi 90,317, menghapus kembali sebagian besar kenaikan yang dibuat awal pekan ini setelah data menunjukkan lonjakan harga konsumen yang mengejutkan.

Departemen Perdagangan mengatakan pada Jumat, 14 Mei 2021, bahwa penjualan ritel tidak berubah pada April setelah melonjak 10,7 persen pada Maret, didorong oleh stimulus bantuan langsung tunai. Tetapi percepatan lain dalam penjualan ritel tampaknya mungkin terjadi dalam beberapa bulan mendatang karena ekonomi AS dibuka kembali dan warga Amerika menghabiskan tabungan yang telah mereka kumpulkan.

Penurunan Jumat, 14 April 2021 menghapus beberapa reli dua hari dalam dolar setelah data pada Rabu, 12 Mei 2021 menunjukkan harga konsumen AS meningkat paling tinggi dalam hampir 12 tahun. Sementara Fed telah berjanji untuk mempertahankan suku bunga rendah bahkan saat inflasi naik, beberapa di pasar bertaruh bahwa Fed akan dipaksa untuk bertindak lebih cepat dari yang diharapkan, membuat dolar lebih menarik.

Kombinasi dari data ekonomi yang lemah, laporan penggajian non-pertanian minggu lalu dan penjualan ritel pada Jumat, 14 Mei 2021, dan bukti dari inflasi yang lebih kuat berarti bahwa dolar telah berjuang untuk membuat kemajuan besar, tulis Jonas Goltermann, ujar ekonom senior di Capital Economics.

"Prospek normalisasi kebijakan moneter tetap menjadi kunci. Risalah dari pertemuan FOMC April, yang dirilis pada Rabu, 19 Mei 2021, dapat memberikan beberapa petunjuk lebih lanjut mengenai niat pembuat kebijakan dalam hal itu."

Euro termasuk di antara yang menguat terhadap dolar, naik 0,53 persen menjadi 1,214 dolar AS. Wall Street juga bangkit kembali pada Kamis, 13 Mei 2021 dan Jumat, 14 Mei 2021 setelah jatuh di awal pekan. Kembalinya selera risiko yang mendukung saham AS juga membantu mendukung euro.

Pound naik sekitar 0,80 persen minggu ini di tengah taruhan pemulihan ekonomi yang kuat di Inggris dan ekspektasi bahwa referendum kemerdekaan Skotlandia bisa menjadi jalan keluar.

Di pasar mata uang kripto, Bitcoin telah anjlok lebih dari 13 persen minggu ini setelah bos Tesla Elon Musk mengatakan dia akan berhenti menerima uang digital itu sebagai pembayaran atas masalah lingkungan. Bitcoin cukup kuat pada Jumat, naik 1,70 persen menjadi 50.517,66 dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat Rp 14.197, Dipicu Pemulihan Penjualan Retail

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

15 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

4 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

6 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

6 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Inilah 7 Mata Uang dengan Nilai Tukar Tertinggi di Dunia

6 hari lalu

Inilah 7 Mata Uang dengan Nilai Tukar Tertinggi di Dunia

Meskipun daftar ini dapat berubah seiring waktu, sejumlah mata uang ini tetap menjadi pilihan yang stabil dan kuat dalam ekonomi global.

Baca Selengkapnya