Terkini Bisnis: Optimisme Sandiaga Uno hingga Bursa Kripto Binance Diusut
Reporter
Tempo.co
Editor
Kodrat Setiawan
Jumat, 14 Mei 2021 18:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Jumat siang, 14 Mei 2021, dimulai dari Sandiaga Uno yakin ekonomi semester II membaik hingga bursa kripto Binance diduga melakukan pencucian uang dan penggelapan pajak.
Adapula berita tentang KAI Commuter atau PT Kereta Commuter Indonesia mengantisipasi kepadatan penumpang KRL Jabodetabek pada masa libur lebaran ini hingga Coinbase Global Inc., berencana menawarkan aset kripto Dogecoin di platform perdagangannya dalam dua bulan ke depan.
Berikut berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Jumat siang:
1. Sandiaga Uno Yakin Ekonomi Indonesia Bangkit Semester II 2021
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yakin ekonomi Indonesia bangkit pada semester II 2021.
"Saya semakin yakin di paruh II tahun ini ekonomi bergerak bangkit kembali dan membuka lapangan kerja," kata Sandiaga Uno dalam open house virtual, Jumat, 14 Mei 2021.
Dia menuturkan cobaan demi cobaan menghantam Indonesia dan dunia sejak 2020. Hantaman itu datang karena adanya Covid-19 hingga menyebabkan perlambatan ekonomi.
Hal tersebut, menurutnya, harus disikapi dengan langkah-langkah inovasi dan kolaborasi. Dia yakin jika semua bergandeng tangan, serta terus melakukan kebijakan-kebijakan yang bisa membangkitkan semangat, akan bisa memulihkan ekonomi.
"Dan dilakukan beberapa terobosan seperti desa wisata desa kreatif dan juga kebijakan-kebijakan lain yang terfokus kepada wisatawan nusantara," ujarnya.
Sandiaga juga ingin meningkatkan desa wisata. Karena, kata dia, desa wisata sekarang menjadi destinasi baru.
<!--more-->
2. Disentil Menhub Soal Pengelolaan Penumpang Kurang Profesional, Ini Kata KCI
KAI Commuter atau PT Kereta Commuter Indonesia mengantisipasi kepadatan penumpang KRL Jabodetabek pada masa libur lebaran ini. Antisipasi lebih lanjut juga dilakukan sesuai hasil kunjungan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ke Stasiun Manggarai pada Jumat pagi, 14 Mei 2021.
Selama masa lebaran, KAI Commuter beroperasi terbatas dengan jam operasional 04.00 - 20.00 WIB setiap harinya dan menjalankan 886 perjalanan KRL. "Untuk antisipasi kepadatan lebih lanjut, KAI Commuter mulai siang ini akan mengoperasikan setidaknya enam jadwal perjalanan kereta tambahan yang sebelumnya selama masa larangan mudik 6-17 Mei tidak dijalankan," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangan tertulis, Jumat, 14 Mei 2021.
Anne mengatakan petugas akan tegas mengatur penggunaan masker sesuai aturan dan mengupayakan jaga jarak di antara para pengguna. Penambahan petugas untuk menertibkan protokol kesehatan juga akan dilakukan di sejumlah stasiun yang berpotensi padat antara lain Stasiun Tanah Abang, Stasiun Manggarai, Stasiun Pasar Minggu, Stasiun Bogor, serta Stasiun Bekasi.
Pada hari kedua lebaran ini, kata Anne, terlihat ada peningkatan jumlah pengguna yang memanfaatkan jasa layanan KRL, dan kebanyakan adalah para pengguna musiman. Hingga pukul 10.00 WIB pada 14 Mei ini, tercatat 70.906 pengguna telah menggunakan jasa KRL.
Sementara itu, pada hari lebaran pertama kemarin, 13 Mei 2021, total jumlah pengguna jasa KRL Commuter Line sepanjang hari tersebut adalah 226.767 pengguna. Tren jumlah pengguna KRL yang turun juga sudah terlihat sejak satu hari sebelum lebaran dimana jumlah pengguna KRL pada 12 Mei hanya 212.373 pengguna.
Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi melihat pengelolaan penumpang di Stasiun Manggarai oleh PT KCI masih kurang profesional. Pasalnya, ada pernyataan dari para penumpang bahwa mereka berdesak-desakan dan tidak ada yang menjaga.
Baca berita selengkapnya di sini
<!--more-->
3. Dogecoin Bakal Diperdagangkan di Bursa Kripto AS 2 Bulan Lagi
Coinbase Global Inc., berencana menawarkan aset kripto Dogecoin di platform perdagangannya dalam dua bulan ke depan.
Dilansir Jumat, 14 Mei 2021, operator bursa aset kripto terbesar di AS tersebut rencananya dapat melayani perdagangan Dogecoin dalam enam hingga delapan pekan mendatang.
CEO Coinbase Brian Armstrong menyebutkan, pihaknya akan terus berupaya mempercepat proses penambahan jenis mata uang kripto yang dapat diperdagangkan. Dia menjelaskan, Coinbase akan menambah jenis baru apabila telah mencapai skala tertentu.
“Di masa depan, kami berencana untuk menjadi bursa pertama yang memperdagangkan aset-aset kripto terbaru,” katanya.
Armstrong melanjutkan, proliferasi aset-aset kripto alternatif seperti Dogecoin dan Binance Coin cukup menantang. Pasalnya, kompetitor Coinbase telah melayani perdagangan jenis-jenis aset tersebut sebelum pihaknya.
Armstrong menuturkan, volume perdagangan pada mata uang kripto alternatif juga menunjukkan tren kenaikan dalam beberapa waktu belakangan. Hal ini berarti konsumen potensial telah membuka akun transaksi di bursa lain atau meninggalkan Coinbase.
Baca berita selengkapya di sini.
<!--more-->
4. Bursa Kripto Binance Diduga Cuci Uang dan Gelapkan Pajak
Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia, dikabarkan sedang diselidiki Departemen Kehakiman Amerika Serikat dan Internal Revenue Service lantaran diduga melakukan aktivitas terlarang, yaitu tindak pencucian uang dan penggelapan pajak.
Sebagai bagian dari penyelidikan, pejabat yang menyelidiki pencucian uang dan pelanggaran pajak telah mencari informasi dari individu yang memiliki pengetahuan tentang bisnis Binance.
Hal itu diungkap orang yang mengetahui masalah tersebut yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena penyelidikan tersebut bersifat rahasia seperti dilansir dari laporan Bloomberg.
Binance dipimpin Changpeng Zhao, seorang eksekutif teknologi yang senang mempromosikan token di Twitter dan dalam wawancara media menyebut Binance telah melompati saingannya sejak ia mendirikannya bersama pada 2017.
Binance, seperti industri lain yang beroperasi, sebagian besar tumbuh di luar lingkup pengawasan pemerintah. Binance didirikan di Kepulauan Cayman (Cayman Island) dan memiliki kantor di Singapura. Namun, Binance mengatakan tidak memiliki kantor pusat perusahaan tunggal.
Chainalysis Inc., sebuah perusahaan forensik blockchain yang kliennya termasuk agen federal Amerika Serikat, menyimpulkan tahun lalu bahwa di antara transaksi yang diperiksa, lebih banyak dana yang terkait dengan aktivitas kriminal mengalir melalui Binance daripada pertukaran crypto lainnya.
Baca berita selengkapnya di sini.