Sejumlah Daerah Tutup Mal Menjelang Lebaran, Aprindo: Arogan, Sangat Mendadak

Rabu, 12 Mei 2021 15:06 WIB

Sejumlah pengunjung memilih pakaian di mal Margo City di Depok, Jawa Barat, Ahad, 9 Mei 2021. Menjelang Idul Fitri 1 Syawal 1442 H pusat perbelanjaan dipadati oleh warga untuk membeli pakaian dan berbagai perlengkapan lainnya. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pengusaha mengkritik kebijakan sejumlah pemerintah daerah yang melarang pembukaan dan beroperasinya pusat belanja, mal dan retail di dalamnya selama musim libur Lebaran.

Tercatat Pekanbaru dan Banjarbaru menutup mal dan ritel di dalam nya secara tiba-tiba menjelang H-3 Lebaran. Selain dua kota itu, Balikpapan dan beberapa daerah lainnya telah terlebih dahulu melakukan pelarangan operasi dan menutup mal dan ritel.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Modern Seluruh Indonesia alias Aprindo, Roy N Mandey, menilai surat edaran dari beberapa kepala daerah terhitung mulai dari 11-16 Mei 2021 itu sangat merugikan.

Para pengusaha retail, menurut Roy, bakal menelan kerugian materiil secara signifikan akibat kehilangan omzet dan rusaknya beberapa jenis barang persediaan yang telah di investasikan oleh pelaku usaha ritel dan UMKM. Apalagi, barang-barang itu sudah disiapkan jauh-jauh hari untuk memenuhi ketersediaan kebutuhan pokok menjelang lebaran dengan harga yang stabil bagi masyarakat.

"Surat Edaran penutupan mal dan ritel merupakan praktek arogansi dari Kepala Daerah, karena dikeluarkan sangat mendadak, sama sekali tidak melibatkan kami perwakilan dan pelaku usaha untuk mencari solusi," ujar Roy dalam keterangan tertulis, Rabu, 12 Mei 2021.

Advertising
Advertising

Pengusaha, kata Roy, dirugikan karena sebelumnya sudah menyediakan barang agar harga stabil di masyarakat, tapi karena penutupan mal mendadak, barang akan rusak. "Terutama komoditi segar seperti sayur mayur, buah-buahan, daging, ikan, makanan dan minuman jika toko diharuskan tutup mendadak, tanpa persiapan sebelumnya," ujarnya.

<!--more-->

Padahal, kata dia, kalangan pengusaha retail, sudah 15 bulan merugi akibat pandemi Covid-19. "Selama ini kami tetap bertahan beroperasi memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, walaupun telah merugi sepanjang 15 bulan akibat dampak pandemi."

Selama ini, kalangan peretail telah menyediakan kebutuhan pokok sehari hari bagi masyarakat menjelang Lebaran dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan maksimal. Pusat perbelanjaan juga sudah dipastikan bukan klaster pandemik.

Oleh karena itu, Roy mempertanyakan kebijakan yang meminta peretail untuk tidak beroperasi. "Prokes telah kami laksanakan ketika masyarakat datang untuk belanja bagi konsumsi memenuhi kebutuhannya menjelang Lebaran," ucapnya.

Lebih jauh, ia menilai seharusnya Kepala Daerah berpikir cerdas, cermat, menugaskan aparatnya Satpol dan Satgas Covid daerah serta berkoordinasi kepada aparat berwenang. "Untuk ekstra kerja melipat gandakan personil dalam mengatur masyarakat yang akan berkunjung sebelum memasuki mal dan ritel di dalamnya," kata Roy.

Roy menilai kebijakan pemerintah pusat yang tidak mengeluarkan jenis PPKM mikro yang melakukan penutupan dan pelarangan alias lockdown mal dan ritel sudah sangat tepat. Pemerintah mengarahkan dan memerintahkan agar Prokes 3M & 3T dijalankan dengan maksimal secara disiplin, tegas.

Keputusan pemerintah pusat membayar tunjangan hari raya atau THR bagi ASN, Pensiunan, TNI/Polri serta dari sektor swasta juga disambut baik. Karena dengan begitu, masyarakat dapat berbelanja wajar menjelang Lebaran. Sayangnya kebijakan pemerintah pusat ini kemudian tidak ditindaklanjuti oleh sejumlah pemda yang mendadak menutup mal.

Baca: Penjualan Retail di Mal Saat Lebaran 2021 Diperkirakan Naik 30 Persen

Berita terkait

Hari Buruh, SPAI Desak Pemerintah Hapus Hubungan Kemitraan antara Pengemudi Ojol dengan Aplikator

17 jam lalu

Hari Buruh, SPAI Desak Pemerintah Hapus Hubungan Kemitraan antara Pengemudi Ojol dengan Aplikator

SPAI kembali mendesak pemerintah untuk menghapus hubungan kemitraan antara pengemudi ojol dan kurir dengan aplikator.

Baca Selengkapnya

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

4 hari lalu

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

Kemenkop UKM mengklarifikasi isu larangan warung Madura beroperasi 24 jam. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

6 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

6 hari lalu

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

6 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

7 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

7 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

8 hari lalu

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

8 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya