Rupiah Ditutup Menguat Rp 14.197, Dipicu Pemulihan Penjualan Retail

Selasa, 11 Mei 2021 16:54 WIB

Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah menguat 6 poin ke level Rp 14.197 per dolar AS pada penutupan perdagangan Selasa, 11 Mei 2021. Penguatan pun diprediksi akan kembali berlanjut pada perdagangan Rabu, 12 Mei 2021.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp 14.180 sampai Rp.14.225," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Penguatan nilai tukar rupiah ini salah satunya dipengaruhi oleh penjualan retail Indonesia yang terus menunjukkan tanda pemulihan. Menurut Ibrahim, kontraksi yang terjadi pada Maret 2021 akan mulai hilang pada April 2021.

Ia mengutip laporan Bank Indonesia (BI) mengenai Indeks Penjualan Riil (IPR) yang mencerminkan penjualan ritel. Pada Maret 2021, IPS berada di posisi 187,9, naik 6,1 persen (month-to-month/mtm).

Hanya saja, posisi ini masih mengalami kontraksi 14,6 persen (year-on-year/yoy). Menurut Ibrahim, penjualan retail terakhir kali tumbuh positif yaitu pada November 2019. "Artinya, kontraksi sudah terjadi selama 16 bulan beruntun," kata dia.

Tapi pada April 2021, kata Ibrahim, BI sudah memperkirakan IPR berada di posisi 209,3, naik 11,4 persen mtm. Sementara dibandingkan tahun lalu juga tumbuh 9,8 persen yoy. "Jangan kehilangan harapan," kata dia.

Sebab, kata dia, BI juga memperkirakan penjualan eceran akan naik sejalan dengan daya beli masyarakat yang meningkat saat Ramadan. "Keadaan musim dan cuaca yang mendukung, serta banyaknya program diskon," ujarnya.

FAJAR PEBRIANTO

Baca juga: Investor Kecewa Laporan Ketenagakerjaan AS, Rupiah Ditutup Menguat di Rp 14.197

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

13 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

1 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya