Pemerintah Segera Buka Pengiriman Pekerja Migran Indonesia ke Taiwan
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 11 Mei 2021 12:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah bakal membuka pengiriman pekerja migran Indonesia atau PMI ke luar negeri, khususnya Taiwan. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan Kementeriannya telah menerima surat Ministry of Labour atau MoL Taiwan tentang rencana penempatan tenaga kerja Indonesia ke negara tersebut.
“Apabila kondisi yang dipersyaratkan Taiwan telah terpenuhi, Kemnaker akan segera menginformasikan kepada Otoritas Taiwan sebagai dasar untuk membuka kembali penempatan PMI ke Taiwan,” ujar Ida Fauziyah dalam keterangan tertulis, Selasa, 11 Mei 2021.
Ida menjelaskan, kebijakan pengiriman pekerja migran akan dibuka saat Indonesia bisa menekan angka penularan virus corona. Ia mengklaim kasus Covid-19 di dalam negeri terus menurun sehingga rencana tersebut dapat segera terealisasi.
Adapun salah satu syarat penempatan kembali PMI ke Taiwan adalah angka pertambahan kasus virus corona di Indonesia di bawah 5.000 orang per hari selama sepakan berturut-turut. Per 9 Mei, Ida mengatakan jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia sudah melorot menjadi 3.922.
Meski demikian, pembukaan penempatan pekerja migran juga akan memperhatikan angka kasus Covid-19 di negara penempatan. Selain angka penambahan kasus, untuk dapat menempatkan kembali PMI ke Taiwan, Pemerintah Indonesia telah melakukan langkah-langkah pembaharuan standar operasional prosedur atau SOP di masa kenormalan baru. SOP ini memuat penerapan protokol kesehatan secara ketat sebelum calon PMI berangkat ke luar negeri.
Untuk mempersiapkan rencana pembukaan penempatan pekerja migran ini, Ida meminta pihak-pihak terkait, seperti jajaran Kemnaker, P3MI, dan asosiasi P3MI mempersiapkan diri sesuai dengan SOP yang berlaku. “Saya akan menindak tegas P3MI apabila tidak menjalankan penempatan sebagaimana diatur dalam SOP tersebut, termasuk BLKLN yang tidak disiplin dan tidak mentaati SOP pada saat melatih para pencari kerja yang akan bekerja ke luar negeri,” katanya.
Baca: Kritik Usulan Menhub soal Vaksin Pemudik, Epidemiolog: Tidak Ada Manfaatnya