25 Ribu Pekerja Migran Pulang Bulan Ini, Airlangga: Perlu Ditangani Khusus
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 11 Mei 2021 11:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memprediksi periode bulan Maret hingga Mei kepulangan pekerja migran Indonesia (PMI) ke Tanah Air mencapai 49.682 orang. Guna mencegah penyebaran Covid-19 dan juga masuknya varian baru Virus Corona, kata dia, diperlukan penanganan khusus terhadap kepulangan tersebut.
“Di bulan April kemarin 24.215 (kepulangan) pekerja migran dan di bulan Mei adalah 25.467, ini yang diperlukan penanganan dan penanganan secara khusus,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin 10 Mei 2021.
Airlangga memaparkan, sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 10 Tahun 2021, pelaksanaan koordinasi dilakukan oleh pemerintah daerah (pemda) dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, dikoordinasikan oleh Pangdam di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, Nusa Tenggara Barat, Kepulauan Riau (Kepri), Kalimantan Barat (Kalbar), dan Kalimantan Utara (Kaltara).
“Ini untuk (penanganan penerimaan kedatangan) para pekerja PMI dilakukan dengan prokes (protokol kesehatan) ketat, baik itu melalui dengan pengetesan, termasuk PCR test, dan karantina,” ujarnya.
Airlangga mengatakan hasil testing sejauh ini menunjukkan kasus positif Covid-19 yang cukup tinggi, sehingga perlu antisipasi kenaikan kasus di daerah pemasukan PMI.
“Kemarin dengan Pak Gubernur dibahas di daerah-daerah Sumatera (termasuk dengan Riau, Kepri), Kaltara, Kalbar, terkait dengan kebutuhan tempat karantina bagi PMI dan antisipasi-antisipasi yang dilakukan, termasuk penambahan kapasitas di daerah Dumai misalnya, di mana Rumah Sakit Pertamina akan membantu untuk mengisi kesiapan tersebut,” ujarnya.
<!--more-->
Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi tiga varian baru Covid-19 telah masuk ke Indonesia, yakni varian B 117 dari Inggris, varian dari Afrika Selatan atau varian B 1351, dan varian dari India atau B 1617. Dari data Kemenkes, kebanyakan virus berasal dari pekerja migran Indonesia.
"Jadi memang penyebarannya relatif cukup banyak di daerah Sumatera dan Kalimantan. Kita bisa lihat juga bahwa mutasi baru ini banyak datangnya dari Saudi Arabia, Afrika, dan juga dari India dan Malaysia," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers daring, Senin, 10 Mei 2021.
Dari data Kemenkes, nampak masuknya virus B 117 terbanyak datang dari pekerja migran Indonesia dari Arab Saudi. Total ada 4 kasus (dua pekerja migran asal Karawang, satu asal Balikpapan, dan satu pekerja asal Tangerang). Sedangkan dari Afrika, terdapat dua kasus B 117. Pertama berasal dari pekerja migran asal Bogor yang bekerja di Ghana dan satu lagi adalah TNI asal Mojokerto yang baru datang dari Kongo.
Untuk varian kasus B 1617, datang dari WNA India masuk via Jakarta. WNA itu mengunjungi keluarga yang berdomisili di Batam. Sedangkan satu kasus B 1617 lain berasal dari pekerja migran asal Medan yang baru pulang dari Malaysia. Ia diketahui tiba ke Indonesia dari Jakarta.
CAESAR AKBAR | EGI ADYATAMA
Baca: Penjelasan Lengkap Menteri Airlangga soal 4.123 dari 6.742 Pemudik Positif Covid