Berikut Peta Jalan Pengembangan Pembangkit Listrik EBT PT PLN

Jumat, 7 Mei 2021 19:16 WIB

Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini memberikan keterangan dampak banjir terhadap kelistrikan di Jakarta dan sekitar di Kantor PLN UID Jakarta Raya, Jakarta, Selasa 25 Februari 2020. EKO WAHYUDI l Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) berkomitmen hanya membangun pembangkit listrik bersumber dari energi baru dan terbarukan (EBT) setelah program pembangunan pembangkit berkapasitas 35.000 MW selesai.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan pihaknya mendukung penuh pemanfaatan EBT sebagai kontribusi perusahaan terhadap lingkungan hidup yang lebih bersih di Tanah Air ke depan.

"Untuk itu, kami berkomitmen setelah program pembangunan pembangkit 35.000 MW ini selesai, PLN hanya akan membangun pembangkit bersumber dari EBT," katanya di Jakarta, Jumat, 7 Mei 2021.

Menurut dia, saat ini dari program 35.000 MW, sudah 95 persen berjalan dan hanya tersisa lima persen yang belum selesai.

"Dalam beberapa tahun ke depan, secara bertahap, sejumlah pembangkit 35.000 MW akan masuk ke sistem," katanya.

Zulkifli mengatakan dengan asumsi pertumbuhan kebutuhan listrik sebesar 4,7 persen per tahun, pasokan listrik yang diperlukan pada 2050 diproyeksikan mencapai 1.100 terra watt hour (TWh) dan 2060 menjadi 1.800 TWh dari posisi saat ini 300 TWh.

"Untuk kebutuhan listrik tersebut, PLN berkomitmen memenuhinya dari pembangkit EBT," katanya.

Sejumlah program pemanfaatan EBT yang disiapkan PLN antara lain pencampuran biomassa ke PLTU batubara atau co-firing dan konversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) berbahan bakar minyak ke EBT.

<!--more-->

Untuk program co-firing, Zulfikli mengatakan hingga 2025, pihaknya menargetkan dapat berjalan di 52 lokasi PLTU dengan kapasitas 10,6 giga watt (GW) dan kebutuhan pelet biomassa sebanyak 9 juta ton per tahun.

Ia menjelaskan program co-firing PLTU batubara, yang sudah dimulai uji coba pada 2018 itu, memiliki banyak manfaat.

Selain peningkatan penggunaan EBT dan lingkungan menjadi lebih bersih, program tersebut juga memberdayakan masyarakat melalui penyiapan biomassa dan pembuatan pelet.

"Dengan pemberdayaan ini, penghasilan masyarakat meningkat, ekonomi masyarakat bergerak dan selanjutnya ekonomi daerah juga bergerak," ujarnya.

Melalui program co-firing PLTU, lanjutnya, maka lahan-lahan kering bisa dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan penghasilannya.

Selain itu, co-firing hanya dijalankan di PLTU eksisting dan tidak perlu membangun PLTU baru, sehingga investasi tidak banyak.

"Dengan program co-firing berbasis kerakyatan ini, banyak manfaat sekaligus dapat diraih," katanya.

Zulkifli mencontohkan sampah di Surabaya, Jawa Timur, selain digunakan untuk pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa), juga dapat dimanfaatkan untuk co-firing.

Saat ini, dari produksi sampah di Surabaya sebesar 4.000 ton per hari, sudah dimanfaatkan untuk PLTSa Benowo berkapasitas 9 MW sebesar 1.000 ton per hari. "Masih ada sisa 3.000 ton per hari yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku co firing di PLTU sekitar," katanya.

<!--more-->

Zulkifli juga mengatakan Indonesia memiliki potensi biomassa sebesar 41 juta ton per tahun. "Dengan kebutuhan co-firing 9 juta ton, maka hanya sekitar 20 persen dari kebutuhannya," ujarnya.

Advertising
Advertising

Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN M Ikhsan Asaad menambahkan kebutuhan 9 juta ton biomassa tersebut berasal dari hutan tanaman energi sebesar 8 juta ton dan 1 juta ton per hari dari sampah.

"Kami sudah bekerja sama dengan BUMN dan swasta untuk pengadaan biomassa. Oleh karena itu, kami tidak khawatir dengan ketersediaan pasokan biomassanya," ujarnya.

Sedangkan untuk konversi PLTD ke EBT setempat, menurut Zulkifli, PLN menargetkan program tersebut berlangsung di 2.130 lokasi yang mencakup 5.200 unit mesin diesel.

Program tersebut terbagi menjadi tiga tahap. Pertama, berlangsung di 200 lokasi PLTD berkapasitas 225 MW. Mulai pengadaan pada 2021 dengan target operasi atau commercial on date (COD) antara 2023-2024.

Tahap kedua, dengan target 500 MW, mulai pengadaan pada 2022 dan target operasi PLN 2024-2025. Terakhir, mencakup 1.300 MW dengan target COD periode 2025-2026.

BACA: PLN Hanya Akan Fokus ke Pengembangan EBT Setelah Proyek 35 Ribu MW Kelar

Berita terkait

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

3 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

3 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

3 hari lalu

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

PT PLN (Persero) dan PT Huawei Tech Investment berkolaborasi dalam Joint Innovation Center (JIC). Proyek itu untuk memperkuat transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi PLN dan Huawei Kembangkan Joint Innovation Center

3 hari lalu

Kolaborasi PLN dan Huawei Kembangkan Joint Innovation Center

Kolaborasi Joint Innovation Center (JIC) dengan PT Huawei Tech Investment yang akan menjadi salah satu fondasi pengembangan teknologi ketenagalistrikan baru di bidang ICT.

Baca Selengkapnya

Kawasan Mandalika Terlistriki Energi Hijau, Beli REC dari PLN

6 hari lalu

Kawasan Mandalika Terlistriki Energi Hijau, Beli REC dari PLN

PLN NTB meneken Perjanjian Jual Beli Sertifikat Energi Terbarukan dengan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.

Baca Selengkapnya

ITPLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa

7 hari lalu

ITPLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa

Institut Teknologi PLN (ITPLN) mengumumkan perpanjangan masa penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 hingga 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Pulihkan Pasokan Listrik Pascaerupsi Gunung Ruang

7 hari lalu

PLN Pulihkan Pasokan Listrik Pascaerupsi Gunung Ruang

PT PLN (Persero) berhasil memulihkan pasokan listrik Pulau Tagulandang yang terdampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro Sulawesi Utara

Baca Selengkapnya

Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile

8 hari lalu

Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile

Kompetisi profesional kasta tertinggi di Indonesia yaitu PLN Mobile Proliga 2024 siap digelar mulai 25 April 2024. Untuk memudahkan pecinta voli yang ingin menonton langsung gelaran ini di lokasi pertandingan, tiket pertandingan dapat dibeli melalui aplikasi PLN Mobile.

Baca Selengkapnya

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

9 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Pengembangan Voli di Indonesia Lewat PLN Mobile Proliga 2024

10 hari lalu

PLN Dukung Pengembangan Voli di Indonesia Lewat PLN Mobile Proliga 2024

Perseroan berharap pelaksanaan liga voli profesional tersebut akan mampu mencetak atlet-atlet voli Indonesia berkelas dunia.

Baca Selengkapnya