BPS Umumkan RI Resesi, Kurs Rupiah Ditutup Melemah di Level 14.435 per USD

Rabu, 5 Mei 2021 16:11 WIB

Petugas menghitung rupiah di VIP kawasan Cikini, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019. Kurs rupiah menguat ke posisi Rp 13.947 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu, 6 Februari 2019. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah ditutup melemah 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp 14.435 per dolar AS pada perdagangan sore hari ini, Rabu, 5 Mei 2021. Adapun indeks dolar AS terpantau menguat 0,081 poin atau 0,09 persen menuju 91,369.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan rupiah terutama karena rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun ini yang masih terkontraksi. Dengan begitu, perekonomian di Tanah Air hingga kini masih di dalam fase resesi.

Kepala BPS Suhariyanto sebelumnya menyebut Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tiga bulan pertama 2021 tumbuh minus 0,96 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq). Bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy), ekonomi Indonesia tumbuh 0,74 persen.

Realisasi ini tidak jauh dari ekspektasi pasar, dan bahkan sedikit lebih baik. Konsensus yang dihimpun pasar memperkirakan PDB terkontraksi 1,09 persen qtq, sementara secara tahunan diperkirakan terjadi kontraksi 0,87 persen yoy.

“Dengan demikian, kontraksi PDB Indonesia genap terjadi selama empat kuartal beruntun. Artinya, Indonesia terjebak di 'jurang' resesi ekonomi selama 1 tahun,” kata Suhariyanto.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Pada kuartal kedua tahun ini pemerintah tetap optimistis perekonomian akan meningkat secara pesat. Pasalnya, konsumsi dan investasi akan meningkat seiring dengan proses vaksinasi dan transmisi kebijakan moneter yang meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi nilai tukar rupiah adalah dolar AS yang mencoba untuk memperpanjang reli pada hari ini. Hal tersebut seiring dengan prospek kemungkinan suku bunga AS yang lebih tinggi dan aksi jual saham teknologi memperburuk sentimen risiko untuk keuntungan mata uang safe-haven.

Lonjakan ini sebagian dipicu oleh komentar dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen yang mengatakan bahwa kenaikan suku bunga mungkin diperlukan untuk menghentikan ekonomi yang terlalu panas karena rencana pengeluaran Presiden AS Joe Biden.

Namun begitu, Yellen juga mengklarifikasi bahwa bagaimanapun, pihaknya tidak melihat tanda-tanda inflasi dan tidak memprediksi pergerakan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat atau The Fed.

Lebih jauh, Ibrahim memprediksi nilai tukar rupiah pada esok hari akan melanjutkan pelemahannya. Rupiah akan dibuka berfluktuasi dan ditutup melemah tipis pada rentang Rp 14.420 - 14.450 per dolar AS.

BISNIS

Baca: Umumkan Ekonomi RI Masih Resesi, BPS: Tanda Perbaikan Semakin Nyata

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

3 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

6 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

6 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya