IHSG Hari Ini Bakal Berkisar 5.850-6.100, Samuel Sekuritas Cermati 9 Saham
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 5 Mei 2021 09:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG pada hari ini masih tertahan level kritis 5.944 dan di level konsolidasi kisaran 5.850-6.100.
"Indeks rebound dari Level kritis 5.944, yang merupakan support saat terjadi pola candlestick hammer atau bottom island pada 13 April 2021," kata Senior Technical Portfolio Advisor PT Samuel Sekuritas Indonesia, M Alfatih, Rabu, 5 Mei 2021.
Alfatih mengatakan indeks IDXBASIC saat ini masih tertahan batas atas 1.260. Apabila harga saham sektor ini bisa menembus resistance tersebut maka berpeluang menjadi uptrend.
Sementara itu, IDXENER berhasil menembus trendline. Sehingga, selama bertahan di atas 740 maka berpotensi naik ke 770-790. Indeks lain seperti IDXFIN, HLTH, INFRA, TRANS berpotensi rebound dalam konsolidasi. Adapun IDXCYC, NCYC, TECH cenderung melemah.
Berikut ini adalah perkiraan pergerakan sejumlah saham pada hari ini. Aneka Tambang Tbk alias ANTM, menurut Alfatih, telah berhasil menembus resistance down channel, sehingga menjadi tren naik dengan TP 2.950.
"Resistance lain di 2.670. Koreksi normal tidak melampaui batas Stop 2.530-2.440," ujarnya.
Saham PT Bank Central Asia Tbk alias BBCA, menurut Alfatih, sebaiknya dijual apabila harganya turun di bawah 31.850. Ia mengatakan saham ini sebelumnya sempat tembus support, namun berhasil bertahan di atas support 31.850.
Harga saham ini berpeluang menguat kembali ke arah resistance 32.350, lalu 33.000. "Risiko jika tembus di bawah 31.850, maka berkemungkinan melanjutkan trend turun pola sejak Februari 2021, dengan support 31.350-30.800," ujar Alfatih.
Sedangkan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk alias BBRI, kata dia, akan mengalami rebound sebagai reaksi normal setelah tembus support. Namun, saat ini pergerakan saham ini masih bersifat bearish.
<!--more-->
Harga saham ini telah menembus support yang kini telah menjadi resistance, yaitu di level 4.130 dan dalam tren turun sejak Maret 2021. "Cenderung lanjutkan trend turun. Support selanjutnya 3.960. Jika mampu naik di atas 4.200, maka sentimen bearish akan ternetralisir," ujar Alfatih.
Adapun saham PT Merdeka Copper Gold Tbk alias MDKA mengalami rebound dari support penting 2.480, sebagai batas stop. Harga saham ini cenderung melanjutkan tren naik sejak April 2021, ke arah 2.750-2.840. Jika tembus stop 2.480, maka level buy back ada di 2.400-2.260.
Untuk saham PT Medco Energi Internasional Tbk alias MEDC diperkirakan mendekati target teoritis ke 725-750 alias pola Januari hingga Mei 2021. Adapun support berada di level 670, lalu 640. Alfatih memperkirakan harga saham ini akan konsolidasi dulu sebelum membentuk pola baru arah selanjutnya.
Saham PT Vale Indonesia Tbk alias INCO akan bergerak uptrend setelah menembus level 4.760-4.830. Target resistance berikutnya adalah di 5.030-5.400. "INCO bentuk pola bullish, namun mungkin koreksi dulu," ujar Alfatih.
Sementara saham PT Kapuas Prima Coal Tbk aloas Zinc, kata Alfatih, akan menghadapi resistance di level 170, lalu 186. Adapun level support ada di 163, lalu 154.
Berikutnya saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk alias TBIG cenderung melemah ke arah support 2.470 hingga 2.375-2.250. Adapun resistance berada di level 2700.
Selanjutnya, saham PT Astra International Tbk atau ASII berpotensi naik ke 5.650-5.775 setelah rebound dari support kuat 5.340-5.420.
Terakhir, saham PT Timah Tbk alias TINS sedang menguji level 1.840. Jika harga tersebut ditembus, maka resistance berada di level 1.970-2.040. Jika terjadi koreksi, maka sentimen bullish masih kuat selama harga tidak turun di bawah 1.775-1.715.
IHSG kemarin naik di sesi kedua perdagangan ke angka 5.963. Angka itu menguat 0,19 persen dibandingkan penutupan perdagangan sehari sebelumnya yang sebesar 5.952.
Baca: Bitcoin dan Ethereum Jeblok, Dogecoin Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa