Menteri Trenggono Minta Digitalisasi Layanan di Pelabuhan Perikanan

Senin, 3 Mei 2021 18:32 WIB

Menteri Trenggono Dorong Transformasi Pelabuhan Perikanan Lebih Higienis dan Modern

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta digitalisasi layanan diperkuat di pelabuhan perikanan. Dia menilai perlu adanya inovasi-inovasi sehingga layanan terhadap pengguna pelabuhan bisa lebih maksimal dan pertumbuhan ekonomi di sektor ini bisa ikut meningkat. Salah satunya inovasi timbangan online, seperti yang sudah diterapkan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap, Jawa Tengah.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendukung penerapan teknologi untuk menunjang peningkatan layanan di pelabuhan tersebut. "Adopsi teknologi itu penting, digitalisasi itu perlu, itu bisa mendukung upaya pengumpulan data perikanan dengan cepat, lebih tertata rapi, terpantau dan akurat," kata Trenggono dalam keterangan tertulis Senin, 3 Mei 2021.

Berdasarkan informasi, manajemen transformasi digital dalam pengelolaan pelabuhan perikanan yang telah diterapkan di PPS Cilacap, salah satunya melalui penggunaan timbangan daring (online).

Penggunaan timbangan online ini sebagai upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Pusat Data Statistik dan Informasi atau Pusdatin untuk mewujudkan manajemen transformasi digital secara nasional dan mendukung peningkatan pelayanan publik yang transparan, khususnya pengelolaan sumber daya perikanan subsektor perikanan tangkap.

Pengelolaan pelabuhan berbasis digital yang terintegrasi ini meliputi proses penimbangan, pencatatan hingga pada pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP.

Advertising
Advertising

Timbangan online di PPS Cilacap digunakan sejak tahun 2020, dan berfungsi untuk menimbang berat ikan yang didaratkan di pelabuhan dan menyimpan data hasil penimbangan ikan yang selanjutnya bisa terhubung dengan pusat data di KKP yang disebut Satu Data KKP, yang dikelola oleh Pusdatin.

Data itu terdiri dari nama kapal, pemilik kapal, GT kapal, alat tangkap yang digunakan, serta jumlah nelayan. Pada tahun 2020, jumlah kapal perikanan di PPS Cilacap sebanyak 871 kapal, sedangkan jumlah nelayan sebanyak 7.871 nelayan dengan penggunaan alat tangkap dominan adalah long line (48 persen) dan gill net (38 persen), serta volume produksi perikanan tercatat sebanyak 19.241,54 ton dengan didominasi oleh ikan cakalang.

<!--more-->

Pengembangan yang dilakukan dengan optimalisasi peran UPT (PPS Cilacap) ini diyakini Menteri Trenggono akan bisa mendukung pertumbuhan industri perikanan di dalam negeri, baik untuk pasar domestik ataupun ekspor. Selain itu diharapkan juga dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja di sektor kelautan dan perikanan.

Selain fokus pada digitalisasi, Trenggono juga berpesan agar PPS Cilacap tetap mengadopsi prinsip ramah lingkungan (eco fishing port). Prinsip tersebut akan bisa memandu bagaimana mengelola pelabuhan perikanan menjadi berkelanjutan, namun tetap menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi.

Sebagai informasi, PPS Cilacap merupakan salah satu dari enam pelabuhan perikanan klasifikasi samudera yang berada di lingkar luar wilayah Indonesia (Outer Ring Fishing Port) dan merupakan kawasan strategis karena posisinya berada di tengah Pulau Jawa dengan jarak kurang lebih 435 km dari Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan, ekonomi dan jasa. Untuk potensi sumber daya ikan di Cilacap terdapat komoditas yang melimpah diantaranya ikan tuna, cakalang, layur dan udang. Ikan-ikan tersebut semuanya diekspor.

Dalam kunjungannya tersebut, Menteri Trenggono juga menyerahkan 1.000 paket sembako kepada sejumlah perwakilan nelayan dan pinjaman modal kerja kepada para pelaku usaha pembudidaya ikan Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah.

BACA: KKP Gelar Pasar Ikan Murah Ramadan, Banjir Diskon hingga 20 Persen

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Sumatera Selatan Masuk Jalur Utama Penyelundupan Benih Lobster, 2,3 Juta Ekor Berhasil Diselamatkan Aparat

6 jam lalu

Sumatera Selatan Masuk Jalur Utama Penyelundupan Benih Lobster, 2,3 Juta Ekor Berhasil Diselamatkan Aparat

Sumatera Selatan masuk sebagai salah satu jalur utama penyelundupan benih lobster. Dari 2021-2023, berhasil digagalkan 17 kali upaya penyelundupan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

1 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

3 hari lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.

Baca Selengkapnya

KKP Tetapkan 5,5 Juta Hektar Habitat Penyu Sebagai Kawasan Konservasi

3 hari lalu

KKP Tetapkan 5,5 Juta Hektar Habitat Penyu Sebagai Kawasan Konservasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) telah menetapkan 5,5 juta hektar habitat penyu sebagai kawasan konservasi.

Baca Selengkapnya

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

3 hari lalu

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP berkomitmen meningkatkan jangkauan pasar tuna Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

4 hari lalu

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan peringatan Hari Tuna Sedunia sebagai momentum meningkatkan kualitas dan jangkauan pasar komoditas perikanan tersebut

Baca Selengkapnya

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

6 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

7 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

7 hari lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya