IHSG Ditutup Melemah, Samuel Sekuritas: Dampak Kenaikan Inflasi Belum Terlihat

Senin, 3 Mei 2021 16:16 WIB

Layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Jakarta, Jumat, 22 Januari 2021. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan pelemahan 1,66 persen atau 106,76 poin ke level 6.307,13. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG cenderung stagnan di sesi kedua perdagangan hari ini. Indeks menutup sesi kedua di angka 5.952, tidak berbeda jauh dengan posisinya di akhir sesi pertama yaitu di level 5.946.

"Dampak dari kenaikan inflasi, yang diumumkan menjelang akhir sesi pertama tadi, belum terlalu terlihat pada pergerakan IHSG hari ini," dinukil dari analisis Tim Riset Samuel Sekuritas Indonesia, Senin, 3 Mei 2021.

Sebanyak 191 saham menguat, 313 saham melemah, dan 149 saham stagnan pada perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,1 triliun.

Samuel Sekuritas melihat adanya aksi beli investor asing yang cukup banyak di pasar reguler pada sesi kedua perdagangan hari ini. Hal tersebut yang tercermin dari angka net buy asing yang mencapai Rp 70,7 miliar. Sementara itu, di pasar negosiasi juga terjadi net buy asing sebesar Rp 35,7 miliar.

Saham yang paling banyak dibeli asing di pasar reguler antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk alias BMRI Rp 48,8 miliar, PT Telkom Indonesia alias TLKM Rp 34,1 miliar, dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk alias TBIG Rp 30,9 miliar.



Adapun saham yang paling banyak dijual asing di pasar reguler antara lain Adaro Energy Tbk alias ADRO Rp 27,6 miliar, Bank Negara Indonesia Tbk alias BBNI Rp 27,1 miliar, dan Sarana Menara Nusantara Tbk alias TOWR Rp 18,6 miliar.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Samuel Sekuritas mencatat nyaris seluruh indeks sektor mengalami pelemahan hari ini, dengan pelemahan paling dalam dicatat oleh indeks sektor industri dasar, yang melemah hingga -1,4 persen. Saham yang menurun paling dalam dari sektor ini adalah saham PT Surya Eka Perkasa (TEBE), yang turun hinggaa -5,7 persen ke Rp362 per saham.

Sementara itu, indeks sektor yang naik paling tinggi adalah indeks sektor properti, yang naik 1,4 persen. Saham yang naik paling tinggi dari sektor ini adalah saham PP Properti (PPRO) yang naik 9,3 persen ke Rp 82 per saham.

Top gainer pada hari ini antara lain Budi Starch & Sweetener Tbk alias BUDI yang naik 34,4 persen ke Rp 168 per saham, Inter Delta Tbk alias INTD yang naik 34,2 persen ke Rp 141 per saham, serta Bank Maspion Indonesia Tbk atau BMAS yang naik 24,8 persen ke Rp 1.785 per saham. Selain itu, Bank IBK Indonesia Tbk alias AGRS yang naik 24,8 persen ke Rp 422 per saham), dan Samudera Indonesia Tbk alias SMDR yang naik 24,6 persen ke Rp 364 per saham.

Top loser saham IHSG pada hari ini antara lain Cashlez Worldwide Indonesia Tbk alias CASH yang turun 9,6 persen ke Rp 318 per saham, Matahari Department Store Tbk alias LPPF yang turun 6,9 persen ke Rp 1.675 per saham, dan Asia Sejahtera Mina Tbk alias AGAR yang turun 6,9 persen ke Rp484 per saham. Selain itu, Multipolar Technology Tbk alias MLPT turun 6,8 persen ke Rp 1.825 per saham, dan Apexindo Pratama Duta Tbk alias APEX turun 6,8 persen ke Rp 955 per saham.

Baca: IHSG Anjlok ke 5.946, Samuel Sekuritas: Sentimen Positif Tak Mampu Angkat Indeks

CAESAR AKBAR

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

6 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

21 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya