Ada Larangan Mudik Lebaran, Inflasi April 2021 Diperkirakan Naik Terbatas

Senin, 3 Mei 2021 05:31 WIB

Warga berbelanja kebutuhan pangan di salah satu Pasar Tradisional, Bandung, Jawa Barat, Rabu 20 Mei 2020. Warga mulai ramai berbelanja langsung di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung guna menambah stok kebutuhan pangan jelang Lebaran meskipun masa PSBB Kota Bandung diperpanjang hingga 29 Mei 2020. ANTARA FOTO/Novrian Arbi

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah ekonom memprediksi laju kenaikan harga atau inflasi pada April 2021 naik secara bulanan dan tahunan. Meski begitu, kenaikan itu dinilai relatif rendah karena ada pembatasan mobilitas, terutama larangan mudik.

Ekonom BCA David Sumual, misalnya, memperkirakan inflasi bulanan April 2021 sekitar 0,16 persen secara month-to-month (mom). Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan Maret 2021 yaitu 0,08 persen.

David memprediksi inflasi tahunan April 2021 sebesar 1,45 persen year-on-year (yoy). Angka tersebut lebih tinggi dari April 2020 sebesar 1,37 persen.

Namun demikian, ia menilai inflasi pada Ramadan kali ini tidak naik setinggi pada Ramadan sebelum pandemi karena adanya larangan mudik. “Ini ada kaitannya dengan mobilitas juga. Ada larangan mudik, jadi biasanya biaya transportasi itu yang naik kencang,” kata David ketika dihubungi, Ahad, 2 Mei 2021.

Adapun ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi inflasi barang yang diatur pemerintah cenderung meningkat terbatas. Pasalnya, ada peningkatan mobilitas masyarakat di tengah larangan mudik lebaran.

Advertising
Advertising

Dalam hitungannya, Josua memperkirakan inflasi bulanan pada April 2021 sebesar 0,17 persen (month-to-month/mtm), dan 1,46 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Ia memprediksi laju inflasi pada April 2021 akan cenderung didorong oleh kenaikan dari sisi harga barang yang bergejolak seperti daging sapi, daging ayam, dan telur. Sementara itu, inflasi pada bulan ini diperkirakan tertahan oleh laju inflasi inti, yang diperkirakan melambat menjadi 1,17 persen tahun ke tahun (yoy), dari sebelumnya 1,21 (yoy).

<!--more-->

Josua memperkirakan perlambatan inflasi tersebut diakibatkan oleh penurunan harga mobil sebagai dampak dari penurunan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang mewah), yang diperluas untuk kendaraan dengan kapasitas 1.500-2.500 cc.

Sementara itu, ekonom Core Indonesia Mohammad Faisal mengatakan pengecualian aktivitas selama pembatasan sosial dan mudik Lebaran pada tahun ini tidak akan terlalu signifikan mengerek inflasi.

Sebab, tingkat permintaan yang rendah membuat inflasi juga masih rendah. Walaupun mobilitas makin tinggi, masyarakat belum tentu melakukan kegiatan belanja lebih besar dibandingkan dengan sebelum pandemi.

“Refleksi dari inflasi yang rendah padahal sudah masuk bulan Ramadan ini menandakan bahwa dari sisi konsumsi belum ada dorongan yang cukup kuat untuk mendorong perekonomian,” kata Faisal.

Survei Pemantauan Harga Bank Indonesia (BI) pada minggu kelima April 2021 yang mencatat perkembangan harga pada bulan April 2021 memperkirakan inflasi sebesar 0,18 persen (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi April 2021 secara tahun kalender sebesar 0,63 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,47 persen (yoy).

Dari catatan bank sentral itu, penyumbang utama inflasi April 2021 sampai dengan minggu kelima yaitu komoditas daging ayam ras, jeruk, minyak goreng, daging sapi, dan emas perhiasan. Adapun sejumlah komoditas diperkirakan mengalami deflasi, antara lain cabai rawit, bawang merah, kangkung, bayam, beras dan tomat.

BISNIS

Baca: Bank Indonesia Tegaskan Tak Pernah Keluarkan Uang Rp 100 Ribu Pecahan Koin

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya