Erick Thohir Targetkan 15 BUMN IPO, Perusahaan Apa dan Bagaimana Progressnya?
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 1 Mei 2021 09:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menargetkan ada 10 hingga 15 perusahaan pelat merah bisa segera melantai di bursa saham (IPO). Dengan menjadi perusahaan terbuka diharapkan korporasi bisa bersaing di pasar secara terbuka, apalagi di tengah era digitalisasi saat ini.
Rencana ini telah direstui Presiden Joko Widodo alias Jokowi dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu. “Kami punya keinginan 10-15 BUMN go public supaya bisa fight di competition secara terbuka karena suka enggak suka eranya terbuka,” ujar Erick dalam dalam rapat koordinasi pembangunan pusat 2021 yang ditayangkan secara virtual, Jumat, 29 April 2021.
Saat ini baru ada 4 BUMN yang masuk daftar Forbes Global 2.000. Keempat perusahaan itu adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
Pada acara peluncuran IDX-MES BUMN 17, Erick Thohir kembali menegaskan rencananya memboyong keluarga BUMN untuk melantai di pasar modal Indonesia melalui skema penawaran umum saham perdana atau IPO. “(Pada) 2023 minim<!--more-->um 10 BUMN akan kita go public-kan dan market-nya sangat besar,” katanya.
<!--more-->
Hal ini, kata dia, tak mungkin berhasil jika direksi BUMN tidak memiliki visi yang sama dan tidak memiliki tulang punggung bisnis yang kuat. Oleh karena itu ia ingin memastikan transformasi BUMN terwujud dan perusahaan pelat merah dapat bersaing di pasar terbuka, termasuk bersaing dengan perusahaan swasta dan asing.
Berikut daftar 14 BUMN yang direncanakan akan IPO
Klaster Energi, Minyak dan Gas
1. PT Pertamina International Shipping
2. PT Pertamina Geothermal Energi
3. PT Pertamina Hulu Indonesia
4. PT Pembangkit Listrik Tenaga Uap
5. PT Pertamina Hilir
Klaster Industri Kesehatan
1. PT Indonesia Healthcare Corporation (Persero)
2. PT Bio Farma (Persero)
Klaster Jasa Keuangan
1. PT EDC andPaymentGateway
Klaster Industri Pangan dan Pupuk
1. PT Pupuk Kalimantan Timur
Klaster Jasa Telekomunikasi dan Media
1. PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel)
2. PT Telkom Data Center
Klaster Industri Mineral dan Batubara
1. PT Inalum Operating
2. PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)/Inalum atau MIND ID
3. PT Logam Mulia
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga 28 April 2021 terdapat 22 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI yang saat ini masih menjalani proses evaluasi BEI.
Dari 22 perusahaan tersebut, Nyoman mengatakan ada 6 calon emiten dengan aset skala besar atau aset di atas Rp 250 miliar. Dengan rincian masing-masing 1 perusahaan dari sektor Properties & Real Estate, Cyclicals, Financials, Healthcare, Consumer Non-Cyclicals, dan Energy.
“Dari seluruh pipeline IPO saham yang telah disampaikan sebelumnya, belum terdapat perusahaan yang merupakan unicorn dan BUMN & Entitas Anak,” kata Nyoman.
FRANCISCA CHRISTY | BISNIS
Baca: Erick Thohir Beberkan 9 Klaster BUMN Rugi Saat Pandemi, Apa Saja?