Pipa Berkarat di Balik Kebocoran Minyak Pertamina di Laut Karawang

Jumat, 23 April 2021 14:41 WIB

Warga melintas di sekitar tambak ikan yang terdampak tumpahan minyak mentah di Desa Cemarajaya, Cibuaya, Karawang, Jawa Barat, Jumat, 30 Agustus 2019. Akibat pasangnya air laut, tumpahan minyak mentah di laut utara Karawang terbawa arus sampai ke tambak ikan milik warga yang dekat dengan bibir pantai. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pipa minyak milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java atau PHE ONWJ di perairan utara Karawang, Jawa Barat, mengalami kebocoran pada Kamis, 15 April 2021. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut insiden ini terjadi karena kerusakan internal.

"Karena korosi (berkarat), pipa sudah uzur alias aging facility, tidak ada efek eksternal," kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiranto saat dihubungi di Jakarta, Jumat, 23 April 2021.

Saat ini, Julius menyebut semua tim di lapangan masih bekerja untuk memperbaiki pipa tersebut secepatnya. Selain itu, kata dia, tim juga masih mencegah minyak yang sudah bocor menjalar kemana-mana menggunakan oil boom. "Semoga cuaca mendukung dan dapat segera selesai," ujar Julius.

Sebelumnya, PHE ONWJ mengumumkan kebocoran terjadi di sekitar area BZZA, atau 15 mil dari bibir pantai Karawang. Akibat kejadian ini, minyak tumpah ke laut dan bahkan mendarat di pesisir pantai Karawang.

Ini bukanlah kejadian yang pertama. Sebelumnya, kebocoran juga terjadi di Sumur YYA-1 milik PHE ONWHJ pada 12 Juli 2019. Kebocoran ini kemudian bisa dihentikan pada 21 September 2019.

Advertising
Advertising

Manager Communication Relations & CID perusahaan, Hari Setyono, membenarkan ihwal korosi pipa tersebut. "Karena memang pipa ini kan sudah lama ya, ini sudah berproduksi berapa tahun," kata Hari saat dihubungi di hari yang sama.

Ia tidak menjelaskan lebih lanjut soal penyebab korosi ini. Ia hanya mengatakan pihak Pertamina sudah langsung bertindak di hari kejadian. "Tanggal 15 itu kami langsung gerak cepat, menghentikan kebocoran," kata dia.

Seperti kata Julius, Hari pun mengatakan Pertamina kemudian memasang oil boom untuk menghentikan penyebaran minyak. Para nelayan pun, kata dia, ikut membantu menyedot minyak yang tumpah ke laut.

Awalnya, minyak yang tumpah bisa ditangkap oleh tim di lapangan. Hanya saja, kata Hari, terjadi badai di laut sekitar hari kedua dan ketiga pasca kebocoran. Proses pembersihan pun terganggu.

Minyak yang tadinya sudah ditangkap oil boom, kemudian lepas lagi dan akhirnya sebagian mendarat di pesisir pantai Karawang. Sehingga sampai hari ini, pembersihan minyak yang tercecer akibat kebocoran ini pun masih terus dilakukan, di laut dan pesisir pantai.

Baca Juga: Polri Naikkan Kasus Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balongan ke Penyidikan

Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

1 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

1 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

1 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

1 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

3 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

3 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Sejarah Super Garuda Shield, Latihan Gabungan yang Tewaskan Tentara AS di Karawang

4 hari lalu

Sejarah Super Garuda Shield, Latihan Gabungan yang Tewaskan Tentara AS di Karawang

Super Garuda Shield merupakan program militer tahunan terbesar AS dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

4 hari lalu

Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Berikut adalah kronologi hilangnya perwira tentara AS atau US Army dari satuan Aviation Officer. Ia hilang di tengah hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

4 hari lalu

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

Keputusan memperpanjang rute perjalanan KRL hingga ke Karawang merupakan wewenang pemerintah.

Baca Selengkapnya