Armada listrik Grab, Hyundai Ioniq EV, sedang melakukan pengisian daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum milik PLN di Gambir, Jakarta Pusat, 9 Desember 2020. TEMPO/Wawan Priyanto
TEMPO.CO, Jakarta – Grab Indonesia berencana menambah jumlah operasional kendaraan bermotor listrik berbasis baterai atau KBLBB sebanyak 1.500 unit hingga akhir tahun. Pada Januari hingga April 2021, Grab menghadirkan 6.000 unit KBLBB untuk mitra pengemudi maupun pengantaran barang sehingga angkanya sampai akhir tahun menjadi 7.500 unit.
“Grab ingin membantu mengurangi emisi Co2. Diperkirakan penghematan (emisi) sudah 4000 ton. Kami akan menambah armada lagi pada tahun ini sehingga lebih banyak pengemudi memiliki akases terhadap kendaraan listrik,” ujar Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi dalam acara konferensi pers virtual Grab Langkah Hijau pada Kamis, 22 April 2021.
Grab telah melakukan uji coba kendaraan Grab Bike electric protect di tiga kota sekaligus pada 22 April ini. Ketiga kota itu meliputi Jakarta, Bali, dan Yogyakarta.
Menurut Neneng, uji coba ini akan menjadi dasar bagi perusahaan untuk memperluas penggunaan kendaraan listrik guna mendukung ekosistem yang ramah energi. Selain menambah jumlah kendaraan listrik, perusahaan teknologi asal Malaysia itu memiliki program untuk mendukung lingkungan hijau seperti fitur dana tanam pohon.
Fitur ini memungkinkan konsumen mengurangi jejak emisi karbon dengan dana yang mereka alokasikan saat menggunakan layanan perjalanan dengan Grab. Dana tersebut akan digunakan untuk menanam pohon.
Grab telah bekerja sama dengan mitra yang terverifikasi. Selain itu, Grab memiliki layanan Grab Express Recycle yang telah beroperasi di Jakarta. Layanan ini pada waktu dekat akan diperluas hingga menjangkau Bandung. <!--more--> Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pemerintah menargetkan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) bertambah seiring dengan pertumbuhan kendaraan bermotor listrik. Hingga April 2021, Kementerian mencatat telah terbangun 122 unit charging station di 83 lokasi.
Stasiun pengisian listrik, kata Arifin, tersebar di SPBU, SPBG, perkantoran, perhotelan, area parkir, dan jalur-jalur jalan tol. Berdasarkan peta jalan pemerintah, ia menyebut jumlah SPKLU akan bertambah menjadi 3.860 dengan pertumbuhan kendaraan bermotor menjadi 39.627 unit. “Sedangkan untuk SPBKLU diharapkan dapat terbangun 17 ribu unit pada 2025,” kata Arifin yang hadir dalam acara konferensi pers virtual Grab Langkah Hijau.