IHSG Diprediksi Konsolidasi di 5950-6100, Samuel Sekuritas: Ada Peluang Rebound
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Martha Warta Silaban
Rabu, 21 April 2021 07:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Analisa Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG masih akan terkonsolidasi di 5950-6100 dan cenderung melemah. Namun ada peluang indeks akan mengalami rebound.
"Pola triangle sejak Desember 2020 masih bertahan. Kemungkinan konsolidasi dulu, namun jika tembus 6.100, dapat berlanjut uji kisaran konsolidasi 6.170-6.394," dinukil dari analisis Senior Technical Portfolio Advisor Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Alfatih, Rabu, 21 April 2021.
Alfatih melihat indeks regional sedang terkoreksi dibayangi lambatnya vaksin Covid-19. "Sementara spread UST-SUN mengecil dan CDS sedikit agak naik. UST sedikit menguat kembali."
Menurut dia, di saat sebagian besar indeks sektoral melemah, Indeks Sektor Cyclical masih dalam pola double bottom yang bullish. Indeks berpotensi uji harga tertinggi 2021 dengan syarat harga bertahan diatas 738.
"Sesuai perkiraan, indeks IDXCYC mengalami koreksi, dan masih koreksi wajar selama bertahan diatas 738," tutur Alfatih.
Adapun analisis Samuel Sekuritas mengenai sejumlah saham antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk diperkirakan konsolidasi dekat support kuat 4.120-4.180. Saham emiten tersebut berpeluang menguat dalam jangka pendek.
Pola konsolidasi saham tersebut saat ini ada di level 4.120-4.500. Jika kemudiaan menguat, nilai saham itu akan menghadapi lagi kisaran resistance di 4.560-4.780/4.920, sebelum mampu melanjutkan trend naik ke arah 5.500.
Berikutnya, saham Bank Syariah Indonesia Tbk alias BRIS sedang menguji resistance di level 2.460 dengan support kuat di level 2.260. "Support kuat di 2.190-2.260 mampu menahan penurunan, saat ini akan uji 2.460 sebelum uji 2.700-3.000," kata Alfatih.
Ia melihat ada pola konsolidasi di level 2.190/2.260-2.460. Kemungkinan, nilai saham ini menembus 2.460 sebelum menuju 2.700-3.000. Penurunan di bawah 2.190 akan menekan harga menjadi tren turun.<!--more-->
Selanjutnya, saham Astra International Tbk alias ASII kembali rebound dalam tren turun sejak awal tahun. Jika nilai saham ini berhasil menembus 5.400, maka tren naik mulai.
Harga coba uji resistance dari saham ini adalah di level 5.400, yang jika tembus menjadi tren naik ke arah 5.550-5.650, lalu ke 5.825. Apabila terjadi penurunan hingga di bawah 5.150, maka nilai saham ini akan melanjutkan tren turun ke arah 5.025-4.900-4.600.
Adapun saham PT HM Sampoerna Tbk alias HMSP, diperkirakan Alfatih, akan menguat dahulu kearah 1.400-1.430. jika berlanjut, nilai saham itu akan bergerak ke 1.540-1.580.
"Support saat ini di 1.310-1.270, yang jika tembus mendorong harga lanjut trend turun kearah 1.200-1.120-1.080," ujar dia.
Saham PT Kimia Farma (Persero) Tbk alias KAEF diproyeksikan menguat dari support 2.450-2.750. Saham ini memiliki level resistance di 3.000, 3.410, dan kemudian 4.100.
Saham ini mengalami rebound dalam channel turun sejak Desember 2020. Harga saham emiten farmasi ini harus menghadapi beberapa resistance, yaitu 3.000 dan 3.410, sebelum menjadi uptrend ke arah 4.100, lalu 4.450-5.000.
Berikutnya, saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk alias ROTI berasa dalam chart tren bulanan naik sejak pertengahan 2018. Alfatih memperkirakan saham ini konsolidasi di 1.450-1.610, sebelum bisa lanjut ke 1.750-1.860. Penurunan harga di bawah 1.450 bisa menekan harga ke 1.300 kembali.
Adapun saham Tower Bersama Infrastructure Tbk alias TBIG menguat dari support 2.440, dan cenderung uji resistance di level 2.700 sebelum ke resistance 3.000-3.200.
Saat ini, nilai saham tersebut dalam kisaran 2.440-2.700. Apabila berhasil menembus level 2.700 maka target teoritis adalah ke level 2.950-3.000, lalu trend channel ada di 3.200.
Baca Juga: Pesan Analis Samuel Sekuritas Agar Investor Pemula Tidak Rugi