Petugas memeriksa tekanan gas di Pressure Reducing Station PT PGN di Semarang, Jawa Tengah, 8 September 2016. PGN area Semarang telah melayani 150 pelanggan rumah tangga dengan konsumsi gas sekitar 150 ribu meter kubik per bulan. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) bersama PT Jateng Pertro Energi (Jpen) menjalin komitmen tentang penyediaan pasokan dan infrastruktur gas bumi di Jawa Tengah.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Syahrial Mukhtar dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 16 April 2021, mengatakan potensi pasar masih dapat berkembang karena demand terpusat di kawasan industri eksisting. "PGN punya beberapa opsi sumber pasokan gas untuk Jawa Tengah, seperti Jimbaran Tiung Biru, Saka Muriah, dan LNG teluk Lamong,” kata Syahrial.
Strategi penyaluran yang digunakan menggunakan beberapa moda yaitu gas pipa, Compressed Natural Gas (CNG), maupun gas alam cair (LNG) menyesuaikan dengan kebutuhan.
"MoU ini diharapkan dapat memberikan dukungan untuk penyediaan infrastruktur CNG," kata Syahrial.
Dia menjelaskan Jawa Tengah memiliki potensi geografis yang menguntungkan diapit dua provinsi besar yang kaya akan pasokan dan pasar gas.
Selain itu, Jawa Tengah juga merupakan tujuan dari dua pipa transmisi.
Dari sisi konsumen, Jawa Tengah banyak industri yang potensial menyerap gas bumi sebagai energi untuk produksi. Namun, kendala infrastruktur atau pipanisasi menyebabkan supply gas bumi di Jawa Tengah menjadi tidak optimal.
WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia
1 hari lalu
WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia
Walhi menuntut Jepang untuk menghentikan pendanaan publik negara tersebut untuk proyek gas dan LNG (Liquefied Natural Gas). Pasalnya, Walhi menilai proyek itu berdampak buruk pada lingkungan dan melanggar hak asasi manusia.