Jokowi Undang Arsitek dan Perencana Duduk di Badan Otorita Ibu Kota Negara

Kamis, 15 April 2021 20:58 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Jakarta, Senin 26 Agustus 2019. Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengundang para ahli dari sejumlah latar belakang profesi untuk duduk di Badan Otorita Ibu Kota Negara. "Untuk memberi rekomendasi yang terkait perencanaan dan pelaksanaan pembangunan ibu kota negara," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, Kamis, 15 April 2021.

Hal tersebut diungkapkan Suharso usai Presiden Jokowi menerima perwakilan dari tujuh asosiasi profesi di Istana Negara. Dalam kesempatan itu, Jokowi juga memastikan bahwa semua orang berhak memberikan masukan atau gagasan dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

Jokowi dan para menteri terkait sebelumnya bertemu dengan sejumlah ahli dari berbagai disiplin keilmuwan seperti di bidang arsitektur, perencanaan, regional planning, hingga bidang lingkungan hidup.

Dalam pertemuan tersebut, kata Suharso, Kepala Negara mendengar dengan seksama seluruh masukan-masukan dari para tamunya untuk dijadikan pertimbangan.

Lebih jauh, Suharso menjelaskan, bahwa Ibu Kota Negara dibangun untuk kepentingan semua orang. Artinya, setiap orang berhak berpartisipasi dengan menyumbang ide dan gagasannya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

“Ibu kota yang akan kita bangun adalah kota dunia untuk semua, maka adalah wajar kalau semua orang harus memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi sekecil apapun termasuk gagasan-gagasannya,” ujarnya dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAPI) Phil Hendricus Andy Simarmata berharap agar nantinya ada kesinambungan antara rencana makro hingga mikro, bahkan sampai level bangunan, dalam pembangunan ibu kota baru tersebut.

"Sehingga visi presiden bisa diterjemahkan dalam proses konstruksi yang memenuhi standar bangunan," ujar Phil.

Para ahli dari sejumlah profesi itu juga berharap ibu kota negara ini bisa menjadi contoh dunia internasional. "Dengan mengedepankan alam, hutan tropis, berpihak pada masyarakat lokal," tuturnya.

Poin lain yang tak kalah penting, menurut dia, adalah perencanaan dan pelaksanaan pembangunan ibu kota negara ini agar bisa cepat tapi tak tergesa-gesa. Ia juga mengingatkan adanya proses yang terukur dalam menghadirkan implementasi rencana ibu kota negara yang baik.

Baca: 5 Asosiasi Kritik Desain Istana di Ibu Kota Baru, Nyoman Nuarta: 10 Juga Boleh

Berita terkait

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

20 menit lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

32 menit lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

1 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

1 jam lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

2 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

11 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

11 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

11 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

13 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya