Singapura Lepas dari Jerat Resesi, Ekonomi Tumbuh 0,2 Persen di Kuartal I 2021

Rabu, 14 April 2021 20:10 WIB

Turis berfoto di sebelah patung singa Merlion di kawasan pusat bisnis Singapura 6 Februari 2015. [REUTERS / Edgar Su]

TEMPO.CO, Jakarta - Singapura mencatatkan pertumbuhan ekonomi 0,2 persen year on year (yoy) pada kuartal pertama tahun ini. Pencapaian tersebut sekaligus mengukuhkan negara tersebut keluar dari jurang resesi akibat pandemi yang melanda sejak tahun lalu.

Pertumbuhan ekonomi positif ini adalah kali pertama sejak negara tersebut terpukul pandemi Covid-19 pada tahun lalu saat kasus pertama ditemukan pada 23 Januari 2020. Adapun pada kuartal pertama tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Singapura tercatat sebesar 0 persen, diikuti oleh kontraksi pada tiga kuartal selanjutnya.

Adapun secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), produk domestik bruto (PDB) Singapura tumbuh 2 persen pada periode Januari - Maret 2021. Angka ini melanjutkan pertumbuhan 3,8 persen pada kuartal terakhir tahun lalu.

Data-data tersebut adalah hasil estimasi awal dari Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura yang dirilis, Rabu, 14 April 2021.

Secara keseluruhan tahun, PDB Singapura mengalami penurunan hingga minus 5,4 persen. Hal tersebut adalah kontraksi pertama sejak 2001 dan yang terburuk sejak kemerdekaan Negeri Singa.

Advertising
Advertising

<!--more--><!--more-->

"Ekspansi ini adalah sinyal kuat yang menunjukkan ekonomi kami meskipun lamban, tetapi mulai pulih dari dampak Covid-19 tahun lalu," kata Menteri Perdagangan dan Industri Chan Chun Sing dalam postingannya di Facebook.

Ia juga menyatakan pemerintah tetap yakin namun bersikap waspada karena ada banyak risiko yang harus diperhatikan. "Sementara kami tetap optimistis secara berhati-hati, banyak risiko penurunan yang kami harus perhatikan dengan seksama," ucapnya.

Dikutip dari Channel News Asia, ekonomi Singapura terutama ditopang oleh aktivitas manufaktur dengan pertumbuhan 7,5 persen (yoy), didukung oleh ekspansi produksi elektronik, kimia, rekayasa presisi, dan manufaktur biomedis. Sektor konstruksi terus mengalami kontraksi, meskipun pada tingkat yang lebih lambat, karena aktivitas di sektor swasta dan publik meningkat.

Sektor ini menyusut 20,2 persen pada kuartal pertama, dibandingkan dengan penurunan 27,4 persen pada kuartal keempat tahun 2020. Di antara sektor jasa, perdagangan grosir dan eceran serta transportasi dan penyimpanan sektor perdagangan menyusut 4,1 persen pada kuartal pertama.

Kelemahan berkelanjutan di sektor transportasi dan penyimpanan terutama disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 yang memengaruhi segmen transportasi udara, air, dan darat di Singapura. Hal ini dimitigasi dengan ekspansi di sektor perdagangan grosir dan eceran.

BISNIS

Baca: Pelaku Industri di Batam Berharap Travel Bubble dengan Singapura

Berita terkait

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

17 jam lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

20 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

1 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

2 hari lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

2 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

2 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

3 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

4 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

5 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya