Isu Reshuffle Kabinet, Bagaimana Peluang Bahlil Lahadalia Bertahan?

Rabu, 14 April 2021 19:25 WIB

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 23 Oktober 2019. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Isu perombakan menteri jilid II atau reshuffle mencuat setelah DPR menyetujui pembentukan Kementerian Investasi. Bagaimana peluang Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM Bahlil Lahadalia bertahan di Kabinet Indonesia Maju?

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, menilai Bahlil mampu menyelesaikan masalah investasi mangkrak sepanjang 2019-2020. “Sejauh ini Pak Bahlil diakui dalam hal eksekusi investasi yang mangkrak patut diacungi jempol,” ujar Bhima saat dihubungi pada Rabu, 14 April 2021.

Sepanjang 2019, BKPM mencatat realisasi investasi baik dari modal asing maupun dalam negeri mencapai Rp 809,6 triliun. Angka realisasi tersebut melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp 792 triliun pada tahun itu.

Kemudian pada akhir 2020, BKPM mencatat peningkatan realisasi investasi di tengah pandemi Covid-19. Investasi per Desember 2020 naik 1,1 persen dari target menjadi Rp 826,3 triliun.

Bhima mengatakan pemerintah membutuhkan sosok profesional berpengalaman, ahli dalam mengeksekusi investasi, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan instansi lain untuk mengisi kursi Kementerian Investasi. Di samping itu, kementerian tersebut harus diisi oleh pemimpin yang memiliki integritas.

Advertising
Advertising

<!--more-->

“Harus objektif menilai ada terobosan atas komitmen investasi yang bertahun tahun terhambat, khususnya soal pembebasan lahan dan aturan daerah. Tapi soal keputusan akhir pastinya presiden yang punya jawabannya,” ujar Bhima.

Di sisi lain, Bhima melihat akan ada perombakan besar pada tim di kementerian bidang ekonomi. Pos pos utama tim ekonomi, menurut dia, harus diganti lantaran pertimbangan kinerja yang kurang memuaskan selama pandemi Covid-19. Bila tim yang saat ini dirombak, ia menduga akan ada penyegaran yang berdampak baik untuk sinyal investor.

Adapun pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, sebelumnya juga memprediksi Bahlil akan naik pangkat menjadi menteri. Ia disinyalir bakal mengisi pos baru Kementerian Investasi.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan selama pandemi Covid-19, tidak banyak menteri yang kinerjanya menonjol. Bahkan, banyak menteri tidak muncul di permukaan.

Tanpa menyebutkan siapa yang bakal masuk daftar reshuffle, Piter mencontohkan sejumlah menteri yang kinerjanya tak menonjol di antaranya adalah Menteri Pertanian, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Koperasi dan UKM. "Menurut saya kinerja mereka tidak buruk, tetapi masalahnya kita membutuhkan menteri-menteri yang punya terobosan,” ucapnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | DEWI NURITA

Baca: BKPM Gandeng BUMN Cina Bangun Smelter Tembaga di Fakfak Papua Barat

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

4 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

9 jam lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

10 jam lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

10 jam lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Bahlil Lahadalia: Saham Pemerintah di Freeport hingga Lahan untuk Sukanto Tanoto

17 jam lalu

Bahlil Lahadalia: Saham Pemerintah di Freeport hingga Lahan untuk Sukanto Tanoto

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, rencana pemerintah menambah kepemilikan saham sebanyak 10 persen

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

17 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

19 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

1 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya