Tiga Perusahaan di Balik Megaproyek Bukit Algoritma 'Silicon Valley'

Rabu, 14 April 2021 11:02 WIB

Penandatanganan kontrak Pekerjaan Pengembangan Rencana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 di Sukabumi yang diberi nama Bukit Algoritma antara BUMN Amarta Karya dengan Kiniku Bintang Raya. - amka.co.id

TEMPO.CO, Jakarta – Tiga perusahaan akan menjadi pengendali di balik pembangunan Bukit Algoritma di kawasan Cibadak dan Cikidang, Sukabumi. Bukit Algoritma adalah pusat pengembangan industri dan teknologi 4.0 yang dimimpikan menjadi Silicon Valley ala Jawa Barat.

Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Kiniku Nusa Kreasi, PT Bintang Raya Lokalestari, dan PT Amarta Karya. Kiniku Nusa Kreasi dan Bintang Raya Lokalestari—keduanya tercatat sebagai perusahaan swasta yang menjadi inisiator pembangunan Bukit Algoritma.

Kiniku Nusa Kreasi merupakan perusahaan penyedia solusi teknologi dan komunikasi yang berdiri sejak tiga tahun lalu. Dalam dokumen permintaan sertifikasi elektronik tertarikh 1 April 2019, tertulis bahwa CEO Kiniku Nusa Kreasi adalah Tedy Tri Tjahjono. Tedy juga merupakan Sekretaris Gerakan Inovator 4.0, sebuah gerakan inovasi yang didirikan oleh politikus PDIP sekaligus Komisaris PTPN V, Budiman Sudjatmiko.

Kiniku kemudian membangun kerja sama operasi atau KSO dengan Bintang Raya Lokalestari. Bintang Raya Lokalestari yang saat ini dipimpin Dhanny Handoko sebagai direktur utama merupakan perusahaan pemilik lahan perkebunan seluas 888 hektare. Lahan inilah yang akan menjadi cikal-bakal kawasan Bukit Algoritma. Status lahan tersebut telah berubah dari hak guna usaha atau HGU menjadi hak guna bangunan atau HGB.

Dari kerja sama ini, Kiniku Nusa Kreasi dan Bintang Raya Lokalestari membentuk KSO bernama Kiniku Bintang Raya. Kongsi dua perusahaan menunjuk Budiman Sudjatmiko sebagai Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO.

Advertising
Advertising

Pada 7 April 2021, Kiniki Bintang Raya KSO menunjuk Amarta Karya alias AMKA, yakni perusahaan badan usaha pelat merah atau BUMN yang bergerak di bidang konstruksi. AMKA memiliki tugas membangun area yang sedang diusulkan sebagai kawasan ekonomi khusus atau KEK tersebut.

“Kami menunjuk AMKA sebagai main contractor,” ujar Budiman Sudjatmiko saat dihubungi Tempo, Senin, 12 April lalu. AMKA juga bertanggung jawab dari sisi desain kawasan. Budiman mengklaim pada Mei mendatang, kawasan bakal Bukit Algoritma sudah memasuki tahap ground breaking.

Dalam peta pembangunannya, proyek Bukit Algoritma akan dikembangkan dalam tiga fase. Pembangunan fase pertama ditargetkan selesai selama tiga tahun. Pada fase ini, kontraktor akan menyelesaikan pembangunan pusat sains, theme park, pusat kesehatan, pusat pertanian untuk makanan dan gizi pusat kebugaran, serta plaza inovasi.

Salah satu negara dari Amerika Utara disebut-sebut sudah berkomitmen menanamkan modal untuk pembangunan Bukit Algoritma dengan nilai investasi yang ditawarkan sebesar Rp 18 triliun atau setara dengan 1 miliar euro. “Nilai yang ditawarkan dapat ditingkatkan sesuai dengan pengembangan ekosistem value chain keseluruhan yang sedang kami jalankan bertahap,” kata Budiman.

Negara lain dari Asia juga diklaim sudah berminat menjadi investor dengan nilai modal 200 juta euro. Negara itu akan mengembangkan tenan dan alih teknologi saat kawasan Bukit Algoritma sudah beroperasi.

Baca Juga: Terpopuler Bisnis: Bantuan UMKM Rp 1,2 Juta dan THR 2021 Wajib Dibayar Pengusaha

Berita terkait

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

1 jam lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Sejarah WhatsApp: Bermula Hanya Aplikasi Pesan Status Bikinan Eks Insinyur Yahoo

1 hari lalu

Sejarah WhatsApp: Bermula Hanya Aplikasi Pesan Status Bikinan Eks Insinyur Yahoo

WhatsApp terus berkembang sejak diakuisisi oleh Facebook pada 2014. Indonesia menjadi yang terbesar ketiga per tahun lalu dengan 112 pengguna aktif.

Baca Selengkapnya

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

2 hari lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

3 hari lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

3 hari lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

3 hari lalu

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

Gempa darat menggetarkan wilayah Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis siang, 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

4 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Austria Tertarik Berkontribusi di IKN

4 hari lalu

Austria Tertarik Berkontribusi di IKN

Dubes Austria untuk Indonesia menyatakan ada banyak ketertarikan dari negaranya untuk berkontribusi di IKN.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

4 hari lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

4 hari lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya