IPO Hari Ini, Nusa Palapa Gemilang Incar Dana Segar Rp 64,8 M

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 14 April 2021 05:32 WIB

Ilustrasi bursa efek dan kurs Rupiah. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Calon emiten produsen pupuk PT Nusa Palapa Gemilang Tbk. akan mencatatkan sahamnya lewat penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia hari ini, 14 April 2021, dengan target meraup dana segar Rp 64,8 miliar. Perseroan akan menggunakan 82 persen dari target dana raihan IPO atau senilai Rp 53,13 miliar untuk akuisisi lahan dan sisanya 18 persen atau Rp 11,66 miliar untuk modal kerja.

Direktur Utama Nusa Palapa Gemilang Uus Sudianto mengatakan langkah IPO diambil perseroan sebagai bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola lebih baik lagi. ”Kinerja perseroan sampai dengan September 2020 masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif,” tulis Uus dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin, 12 April 2021.

Perusahaan ini didirikan pada 2001. Nusa Palapa Gemilang bergerak di bidang produksi, pemasaran, dan perdagangan pupuk buatan majemuk hara makro primer dengan pabrik berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur.

Calon emiten yang mendapatkan kode saham NPGF ini melepas sejumlah 648,04 juta saham lewat IPO. Porsi itu setara dengan 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan. Harga pelaksanaan IPO ditetapkan Rp 100 per saham sehingga perseroan akan mengantongi dana segar senilai Rp 64,8 miliar.

Uus menambahkan prospek bisnis perseroan sangat potensial ke depannya. Hal itu terlihat dari pertumbuhan permintaan pupuk NPK dari perkebunan kelapa sawit sebagai imbas dari membaiknya harga CPO internasional.

“Selain itu, pertumbuhan PDB sektor industri pupuk yang meningkat sebesar dan menyumbang PDB ekspor nonmigas Indonesia,” kata Uus.
<!--more-->
Saat ini, NPGF telah memiliki mesin produksi dengan teknologi pan granulator yang menghasilkan pupuk NPK granul dan mikro granul.

Dengan bantuan mesin steam granulation 1 yang ditambah pada 2010 dan mesin steam granulation 2 yang ditambah pada Juli 2019, kini kapasitas produksi NPGF mencapai 180.000 ton per tahun.

Tanggal efektif IPO Nusa Palapa adalah 29 Maret 2021, masa penawaran umum 31 Maret-7 April 2021, tanggal penjatahan saham pada 9 April 2021, dan tanggal pencatatan saham pada Bursa Efek Indonesia pada 14 April 2021.

BISNIS

Baca juga: BEI Naikkan Target IPO Tahun Ini jadi 54 Emiten Baru

Berita terkait

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

9 jam lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

23 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

3 hari lalu

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Revisi Permentan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

4 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional

4 hari lalu

Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) siap berkolaborasi mempercepat tanam guna mendapatkan produksi yang maksimal.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

5 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

7 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

11 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

11 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

11 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya