Melemah Hari Ini, Rupiah Diperkirakan Fluktuatif Besok
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Kodrat Setiawan
Selasa, 13 April 2021 16:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam perdagangan sore ini, 13 April 2021, rupiah ditutup melemah 10 poin, walaupun sempat melemah 45 poin di level Rp. 14.605 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level Rp.14.595. Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah bergerak fluktuatif besok.
"Perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup melemah di rentang Rp 14.590 - Rp 14.630," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Selasa, 13 April 2021.
Dia mengatakan ada faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi pergerakan rupiah. Dari sisi eksternal meningkatnya harapan pemulihan ekonomi yang cepat dari Covid-19 berdampak terhadap imbal hasil treasury. Menurut dia, investor menjauh dari aset beresiko. Imbal hasil obligasi tetap sedikit lebih tinggi setelah lelang catatan tiga dan 10 tahun pada Selasa menarik permintaan yang layak, dengan catatan 30 tahun akan dilelang di kemudian hari.
Adapun data inflasi Amerika Serikat dan komentar dari Federal Reserve AS berfungsi meningkatkan harapan pemulihan lebih tinggi. Survei Federal Reserve Bank of New York pada Senin menyebutkan konsumen AS menaikkan ekspektasi inflasi mereka lagi pada Maret menyusul kenaikan bertahap dalam beberapa bulan terakhir. Mereka pun, kata Ibrahim, lebih positif tentang pasar kerja.
Sementara dalam sebuah wawancara pada Senin, Presiden Bank Federal Reserve Boston Eric Rosengren mengatakan ekonomi Amerika dapat melihat perubahan haluan yang substansial pada 2021 berkat kebijakan moneter dan fiskal yang akomodatif. Namun, dia menambahkan, pasar kerja masih memiliki banyak ruang untuk berkembang.
Gubernur The Fed Jerome Powell juga akan berbicara di acara Economic Club of Washington pada Rabu, dan bank sentral akan merilis Beige Book pada hari yang sama. Juga di depan, data indeks harga konsumen AS untuk Maret akan dirilis di kemudian hari. Data penjualan ritel serta produksi industri akan menyusul pada Kamis.
<!--more-->
Sedangkan dari faktor internal atau dalam negeri, kata Ibrahim, penurunan kasus positif Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir semakin menenangkan pasar. PPKM Mikro disebut sebagai landasan penurunan Covid-19. Apalagi lebaran bulan depan masyarakat tidak bisa pulang kampung atau mudik.
"Apa yang dilakukan oleh pemerintah merupakan strategi guna menahan laju penurunan Covid-19 di saat mendekati lebaran," kata Ibrahim.
Menurut dia, menurunnya pasien Covid-19 membuat masyarakat dan pengusaha kian gembira karena semua kegiatan baik industri, pariwisata dan lain-lain akan kembali normal. Apalagi masyarakat sudah mulai divaksinasi sehingga menambah gaya gedor tersendiri bagi pemerintah untuk terus optimis Covid-19 akan segera berakhir.
Setelah masyarakat divaksinasi, pemerintah mempersiapkan skenario terbaik berupa kondisi normal paska pendemi. "Apakah di pertengahan 2021 penyebaran Covid-19 bisa teratasi? Ini semua tergantung dari masyarakat sendiri yang harus bisa menjalankan protokol kesehatan," kata dia.
Di samping itu, menurut Ibrahim, pemerintah harus fokus terhadap penanganan dan vaksin yang terus didistribusikan dan ini akan membawa perubahan tersendiri bagi masyarakat sehingga masa new normal yang sedang kita impikan menjadi kenyataan.
Seperti dikutip Bisnis.com, hari ini rupiah ditutup terdepresiasi 0,07 persen menjadi Rp 14.605 per dolar AS. Sejak awal tahun, mata uang garuda turun 3,95 persen.
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: Kurs Rupiah Melemah ke Level 14.625 per dolar AS, BI: Fundamental Masih Baik