Bos Waskita Karya Beberkan 3 Penyebab Perusahaan Terbelit Utang Rp 90 Triliun

Jumat, 9 April 2021 06:40 WIB

Foto udara aktivitas pembangunan jalan tol Medan Kualanamu di Medan, Sumatera Utara. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Dengan begitu, kata Taufik, kondisi keuangan perseroan tidak kunjung membaik walaupun telah beradaptasi dengan pandemi. "Ini di luar kontrol kami, tapi ini sangat mempengaruhi Waskita," katanya.

Saat ini progress divestasi terhadap lima ruas jalan tol Waskita Karya masih berjalan, dengan rincian satu ruas telah selesai transaksi, satu ruas sedang dalam proses transaksi, dan tiga ruas dengan pola sell swap.

Sedangkan empat aset ruas jalan tol lainnya berpotensi didivestasikan ke Indonesia Investment Authority (INA). Keempat ruas itu adalah Pemalang-Batang (60 persen), Krian-Legundi-Bunder-Manyar (99,82 persen), Cimanggis-Cibitung (90 persen), dan Waskita TransJawa Toll Road (39,50 persen).

Taufik menjelaskan, Waskita Karya telah berdiskusi dengan Lembaga Penyelenggara Investasi (INA) yang baru terbentuk tersebut. “Dari diskusi sebenarnya INA ada rencana bersama dengan Waskita, aset mana saja yang akan didivestasikan tahun ini, tahun depan, bahkan 3 tahun lagi,” katanya.

Minat INA untuk menyerap aset Waskita Karya itu dipastikan tidak akan mengeliminasi proses divestasi ke investor yang dalam tahap proses, seperti ruas tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. Taufik berujar ruas tol tersebut telah dalam proses pelepasan ke investor asing dan INA juga tertarik untuk masuk, namun perusahaan pelat merah itu akan mengutamakan proses yang sudah berlangsung dengan investor asing sebelum INA.

Sebelumnya, mantan menteri BUMN Dahlan Iskan menyoroti kinerja keuangan Waskita Karya. BUMN Karya ini termasuk yang disebutnya tengah kehausan sampai kerongkongan akibat terbelit utang jumbo.

Secara spesifik Dahlan menyebutkan Waskita Karya bisa saja menjual jalan tol miliknya. Bila upaya ini dilakukan, perusahaan bisa membalikkan kerugian menjadi laba. Namun, tak banyak pihak yang mau membeli jalan tol di masa sulit.

“Akhirnya kembali ke hukum dasar bisnis, yakni siapa yang efisien, dialah yang unggul. Waskita akan bisa cepat menjual asetnya kalau bisa menawarkan dengan harga menarik, tapi bagaimana bisa membuat harga menarik kalau biaya membuat jalannya saham sudah tinggi?” tutur Dahlan.

BISNIS | FRANCISCA CHRISTY

Baca: Dahlan Iskan Sebut Ada BUMN yang Sudah Haus Sampai Kerongkongan

Berita terkait

Hari Ini Ada Pemeliharaan Jalan di Tol Cipularang, Sebagian Lajur Ditutup

15 jam lalu

Hari Ini Ada Pemeliharaan Jalan di Tol Cipularang, Sebagian Lajur Ditutup

Jasa Marga melakukan pemeliharaan perkerasan jalan di Tol Cipularang mulai pagi ini. Sebagian lajur ditutup.

Baca Selengkapnya

Apakah Orang yang Terlilit Pinjol Sulit Mengajukan Pinjaman di Bank?

15 jam lalu

Apakah Orang yang Terlilit Pinjol Sulit Mengajukan Pinjaman di Bank?

OJK melaporkan banyak orang terlilit pinjol dan paylater. Lantas, apakah orang terlilit pinjol masih bisa mengajukan pinjaman di bank?

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

5 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

5 hari lalu

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

Ahsan Hariri, kontraktor pembangunan gedung baru Masjid Al Barkah di Cakung, Jakarta Timur, dikabarkan puunya banyak utang.

Baca Selengkapnya

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

5 hari lalu

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga berharap konsolidasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan PT Hutama Karya (HK) akan rampung per September 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

5 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

6 hari lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

6 hari lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

Waskita Karya: 2 Proyek IKN Rampung, Kebut 10 Proyek Lagi hingga Semester I 2024

6 hari lalu

Waskita Karya: 2 Proyek IKN Rampung, Kebut 10 Proyek Lagi hingga Semester I 2024

Waskita Karya telah merampungkan 2 dari 12 proyek IKN yang tengah dibangun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Ruas Tol Jagorawi Diperbaiki hingga 12 Mei 2024 Mendatang, Simak Jadwal Lengkap dan Titik Lokasinya

8 hari lalu

Hari Ini Ruas Tol Jagorawi Diperbaiki hingga 12 Mei 2024 Mendatang, Simak Jadwal Lengkap dan Titik Lokasinya

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memperbaiki ruas Tol Jagorawi mulai hari ini, Ahad, 5 sampai 12 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya