Luhut Ungkap Penyebab Vaksinasi di Bali Terlambat 2 Bulan

Kamis, 8 April 2021 10:31 WIB

Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan terpilih sebagai Ketua Umum PB Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) 2021-2025. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan masalah utama keterlambatan pelaksanaan vaksinasi di Bali hingga dua bulan. Menurut dia, persoalan itu terjadi lantaran adanya blokade dari beberapa negara sehingga mempengaruhi proses masuknya stok vaksin ke Indonesia.

“Akibat blokade dari beberapa negara mengakibatkan terlambatnya dua bulan dari rencana awal,” kata Luhut dalam acara Bali Economic and Investment Forum 2021 yang digelar secara virtual, Kamis, 21 April 2021.

Luhut menyebut vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk memulihkan perekonomian Bali yang terkontraksi hingga -9,31 persen atau di atas rata-rata nasional. Program vaksinasi memberikan kepercayaan diri bagi pelaku usaha dalam lingkup industri pariwisata untuk kembali melakukan aktivitas ekonomi.

Luhut meminta Kementerian Kesehatan mempercepat penyuntikan vaksin bagi masyarakat dan pelaku usaha yang bergerak di bidang pariwisata di Pulau Dewata. Ia berharap kekebalan kelompok atau herd immunity segera tercapai agar pemulihan ekonomi sejalan dengan penanganan Covid-19.

Selain masalah vaksinasi, Luhut menyinggung dua upaya lain untuk memulihkan ekonomi Bali yang selama ini menggantungkan kegiatan perekonomian pada sektor pariwisata. Pertama, pemulihan ekonomi harus sejalan dengan pengendalian wabah Covid-19.

Luhut mengklaim saat ini pengendalian Covid-19 sudah mulai membaik secara nasional. Menurut dia, keberhasilan penanganan dan pengendalian pandemi akan meningkatkan pergerakan wisatawan.
<!--more-->
Selanjutnya, upaya kedua adalah pengetatan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan. Luhut menyebut pemerintah perlu merancang aturan terhadap protokol kesehatan yang lebih ketat, utamanya untuk wisatawan mancanegara, setelah gerbang pariwisata internasional dibuka.

Pemerintah, tutur dia, sedang melakukan negosiasi dengan beberapa negara untuk menjalin kerja sama pariwisata berbasis koridor bebas Covid-19 dengan Indonesia. “Kami sedang menjajaki negosiasi dengan beberapa negara untuk membuka travel bubble bagi wisman dengan Bali,” kata Luhut.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Luhut Undang Ahli Food Estate dari Rusia untuk Atasi Kebakaran Hutan

Berita terkait

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

2 menit lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

2 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Vila di Bali Ini Dibangun dari Pesawat Boeing 737 Bekas, Harga Sewa Mulai dari Rp49,5 Juta per Malam

5 jam lalu

Vila di Bali Ini Dibangun dari Pesawat Boeing 737 Bekas, Harga Sewa Mulai dari Rp49,5 Juta per Malam

Vila di Bali ini unik, memiliki kolam renang tanpa batas, koki pribadi, dan pengalaman yang hanya bisa didapat di pesawat, seperti teras di sayapnya.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

15 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

15 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

18 jam lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

19 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

20 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya