4 Hal Soal Desain Istana Negara yang Akan Disampaikan Ikatan Arsitek ke Jokowi
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Minggu, 4 April 2021 14:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Arsiten Indonesia atau IAI akan menyampaikan empat hal terkait desain istana negara di ibu kota baru bila berkesempatan bertemu dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Wakil Sekretaris Jenderal IAI Denny Setiawan mengatakan kelompoknya akan mendukung usaha pemerintah mewujudkan ibu kota baru yang dicintai masyarakat.
“Pertama, IAI mendukung penuh usaha-usaha pemerintah untuk menghasilkan IKN yang baik dan dicintai seluruh rakyat Indonesia,” ujar Denny saat dihubungi pada Ahad, 4 April 2021.
Kedua, IAI akan menjalankan fungsinya sesuai Undang-undang Arsitek Nomor 6 Tahun 2017 dan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Sesuai beleid itu, para arsitek mendorong Jokowi memberikan hak dan kewajiban mendesain wilayah Indonesia kepada profesional.
Selanjutnya poin ketiga, IAI meminta pemerintah mengadakan sayembara terbuka dan proporsional untuk desain Istana Negara serta melibatkan tim juru yang kompeten. Tim juri, kata Denny, harus memiliki kerangka acuan kerja yang sesuai dengan kaidah sayembara.
Menurut Denny, hal itu penting lantaran istana negara merupakan bangunan vital dan harus memiliki sense of belonging atau kepemilikan dari seluruh rakyat Indonesia. Kemudian keempat, IAI akan menyampaikan bahwa mereka telah memiliki preseden baik untuk penyelenggaraan sayembara masterplan ibu kota negara.
<!--more-->
“Seyogianya kami bisa mengulangi sayembara tersebut untuk bangunan-bangunan penting di IKN (ibu kota negara) nanti,” tutur Denny. Denny memastikan, saat ini IAI belum memperoleh undangan resmi dari pemerintah untuk membahas desain Istana Negara di ibu kota baru.
Pradesain istana negara karya seniman patung Nyoman Nuarta sebelumnya memperoleh sorotan publik. Menanggapi hal itu, Jokowi pun mengharapkan masukan dari masyarakat.
Jokowi juga menjelaskan tahun lalu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah mengundang beberapa arsitek dan seniman untuk memberikan masukan dan gagasan mengenai bangunan ikonik di ibu kota negara yang baru. Jokowi menyampaikan sejumlah usulan dalam pertemuan itu.
Salah satunya pradesain istana negara karya seniman patung Nyoman Nuarta. Menurut Jokowi, usulan Nyoman Nuarta sarat filosofi lambang burung Garuda sebagai pemersatu bangsa sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Jokowi ingin istana negara yang akan dibangun nanti tidak hanya dikenang sebagai tempat presiden bekerja atau menjadi simbol kebanggaan bangsa, melainkan mencerminkan kemajuan bangsa.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | ANTARA
Baca: 5 Asosiasi Kritik Desain Istana di Ibu Kota Baru, Nyoman Nuarta: 10 Juga Boleh