Buwas Prediksi Stok Beras di Gudang Bulog Capai 1,4 Juta Ton hingga Juni
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 30 Maret 2021 04:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog Budi Waseso memperkirakan stok cadangan beras pemerintah atau CBP di gudang sampai Juni mendatang bakal mencapai 1,4 juta ton. Stok itu dihitung dari sisa cadangan tahun lalu sebesar 800 ribu ton dan penyerapan hingga Mei yang diprediksi menyentuh 600 ribu ton.
“Sekarang stok beras di Bulog sudah ada 1 juta ton,” ujar Budi alias Buwas dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin, 29 Maret 2021.
Selama Januari hingga 28 Maret 2021, Bulog menyerap beras di tingkat petani sebesar 200 ribu ton. Penyerapan gabah dan beras dilakukan secara bertahap di wilayah-wilayah yang telah memasuki masa panen.
Buwas mengklaim penyerapan rata-rata per hari bisa mencapai 10 ribu ton. Dengan begitu sampai akhir Maret nanti, ia memperkirakan Bulog bisa menampung 300 ribu ton beras petani. Sedangkan sampai Mei atau akhir masa panen, penyerapan ini bisa menyentuh 400 ribu ton.
“Dengan demikian stok beras kami sudah sesuai jumlah yang ditentukan pemerintah,” ujar Buwas.
<!--more-->
Buwas menjelaskan perusahaannya tidak mengalami kesulitan masalah keuangan untuk menyerap beras. Saat ini, ia menyebut bank-bank BUMN bersedia mendanai kebutuhan Bulog, bahkan mencapai Rp 4 triliun, dengan tingkat bunga setara komersial.
Namun, Buwas mengakui Bulog mengalami masalah dari sisi hilir atau pendistribusiannya. Beras CBP yang dikelola Bulog selama ini harus melalui penugasan dari pemerintah untuk dapat keluar dari gudang.
Sementara itu, CPB merupakan beras yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam keadaan kekurangan pangan, gejolak harga, keadaan darurat akibat bencana, dan kerawanan pangan.
Bila tidak maksimal disalurkan, Buwas mengatakan perusahaan akan terbebani bunga utang. “Ini akan berdampak ke kerugian Bulog dan turun mutunya beras. Jadi yang paling penting bagaimana setelah menyerap itu, kepentingan penyalurannya apa,” tutur dia.
Baca: Buwas: Bulog Buka Kemungkinan Ekspor Beras ke Arab Saudi