Pemilik Alfamart Jual Seluruh Saham di Anak Usahanya di Bidang Logistik

Senin, 29 Maret 2021 20:11 WIB

Alfamart

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik gerai retail Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. memutuskan untuk melepas seluruh kepemilikan sahamnya di anak usahanya, PT Sumber Wahana Sejahtera (SWS) atau Alfatrex. Saat ini Sumber Alfaria Trijaya memiliki 99,96 persen saham dan pengendali di SWS yang bergerak di bisnis logistik dan jasa pengiriman ekspress.

Berdasarkan lembar ketentuan indikator (term sheet) yang telah ditandatangani, PT Galaxy Mitra Global atau GMG akan mengambil alih SWS dan menjadi pengendali baru. Penandatanganan term sheet oleh Sumber Alfaria Trijaya dan GMG dilakukan pada hari Kamis pekan lalu, 25 Maret 2021.

Adapun pelaksanaan transaksi bergantung pada pemenuhan kondisi prasyarat sebagaimana ditentukan oleh term sheet. "Transaksi ini tidak termasuk dalam transaksi yang tergolong ke dalam ketentuan dalam Peraturan OJK No. 17/POJK/04/2020," kata Direktur Sumber Alfaria Trijaya, Tomin Widian dalam suratnya yang ditujukan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 29 Maret 2021.

Aturan OJK itu mengatur tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha dan Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan.

Lebih jauh Tomin juga memastikan keputusan tersebut tak berdampak material terhadap kegiatan operasional perseroan, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. dengan kode saham AMRT.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Sebelumnya, Sumber Alfaria Trijaya menganggarkan belanja modal atau capital expenditure senilai Rp 2,5 triliun - Rp 2,7 triliun pada 2021. Tomin menjelaskan capex tersebut tidak akan digunakan hanya untuk membuka gerai baru, namun juga memperpanjang gerai-gerai yang sudah ada.

Selain itu, perseroan juga akan menggunakan dana belanja modal itu untuk revitalisasi gudang-gudang yang dimiliki perseroan. “Belanja modal pada 2021 kami anggarkan di kisaran Rp 2,5 triliun - Rp 2,7 triliun,” kata Tomin, Selasa pekan lalu, 23 Maret 2021.

AMRT sebelumnya menargetkan pembukaan gerai baru sekitar 500 - 750 gerai pada 2021, atau lebih rendah dibandingkan dengan target gerai baru pada 2020 sebanyak 1.000 gerai karena perseroan masih mencermati perkembangan pandemi.

Per akhir Oktober 2020, perseroan telah membuka 800 gerai baru atau hampir mencapai target 1.000 gerai baru. Namun pandemi Covid-19 tahun lalu sempat membuat gerai Alfamart ditutup sekitar 250 gerai.

Belakangan, gerai-gerai yang ditutup itu berangsur dibuka kembali walaupun tetap terkena pembatasn jam operasional karena kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dari pemerintah. AMRT menjelaskan hingga sembilan bulan pertama tahun lalu sudah ada 996 gerai Alfamart yang telah dibuka.

RR ARIYANI | BISNIS

Baca: Buka Toko Ke-1.000 di Filipina, Alfamart Sediakan Produk RI

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

4 hari lalu

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

Kemenkop UKM mengklarifikasi isu larangan warung Madura beroperasi 24 jam. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

7 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

13 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

13 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

14 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya