Kalahkan Bitcoin, Harga Logam Ini Meroket ke Level Tertinggi di Tahun 2021
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 29 Maret 2021 14:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bitcoin yang semakin digandrungi ternyata bukan merupakan komoditas yang harganya mencatat kenaikan tertinggi sepanjang tahun 2021. Adalah Iridium, komoditas yang harganya meroket hingga lebih dari 100 persen sejak awal Januari 2021 hingga akhir Maret 2021.
Pada akhir pekan lalu, Bloomberg mencatat harga logam yang merupakan produk sampingan platina dan palladium ini berada di level US$ 6.000 per ounce atau sekitar Rp 87 juta per ounce. Angka tersebut tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan logam mulia lainnya, emas yang kini berada di level US$ 1.700-an per ounce.
Perusahaan pemurni logam Heraeus Group menyebutkan, harga iridium telah mejelit hingga 131 persen sejak awal Januari tahun ini. Artinya, kenaikan ini jauh melampaui harga komoditas kripto, Bitcoin, yang harganya melonjak 85 persen pada periode serupa.
Heraeus Group menyatakan, kenaikan harga iridium dipicu oleh gangguan pasokan sepanjang tahun lalu. "Dan meningkatnya permintaan logam ini untuk pembuatan layar-layar elektronik,” kata manajemen Heraeus Group dikutip dari Bloomberg, Ahad, 28 Maret 2021.
Salah satu daya tarik iridium adalah investasi yang terbatas pada produksi platina, yang mayoritas digunakan pada industri otomotif untuk mengurangi emisi. Sedangkan, investor mempertimbangkan potensi kenaikan permintaan platina dari teknologi hidrogen baru terhadap pergeseran ke pasar kendaraan listrik.
Pangsa pasar iridium jauh lebih kecil dibandingkan logam mulia lainnya, dan terhambatnya produksi akan menimbulkan dampak besar pada pergerakan harga. Hal ini juga didukung oleh mayoritas permintaan iridium yang didominasi sektor industri.