Erick Thohir, Luhut dan Muhammad Lutfi ke AS Bulan Depan, Akan Bujuk Tesla?
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 27 Maret 2021 04:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir bakal mengunjungi Amerika Serikat pada bulan April mendatang untuk menjajaki mitra strategis untuk diajak bekerja sama dengan holding baterai Indonesia Battery Corporation (IBC).
Erick menyatakan akan datang bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. "Salah satunya, lihat potensi kerjasama di AS,” ujar Erick saat peresmian Indonesia Battery Corporation, Jumat, 26 Maret 2021.
Tak hanya ke negara Abang Sam, ia juga akan bertolak ke Jepang dalam waktu dekat untuk membicarakan potensi kerjasama lainnya dengan IBC.
Seperti diketahui, Tesla menjadi salah satu perusahaan asal AS yang dincar untuk membenamkan investasi di Indonesia terkait industri kendaraan listrik. Perusahaan milik Elon Musk itu disebut-sebut tertarik untuk masuk ke dalam rantai pasokan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Pada Februari lalu, Luhut sempat mengatakan bahwa Tesla Inc. mengirimkan proposal rencana investasi di Indonesia. Namun dia belum bisa menjelaskan secara rinci rencana investasi tersebut.
<!--more-->
Yang pasti, kata Luhut, telah terjadi enam kali diskusi melalui video call dengan pihak Tesla dan juga Non Disclaimer Agreement (NDA) yang sudah ditandatangani. Namun ia mengaku belum mengetahui seberapa besar investasi yang akan ditanamkan.
Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik Agus Tjahajana Wirakusumah sebelumnya mengungkapkan bahwa perusahaan mobil listrik Tesla menunjukkan minat untuk bergabung dalam proyek industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Adapun IBC yang diresmikan pada Jumat kemarin terdiri atas 4 BUMN, yaitu MIND ID, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk., PT Pertamina, dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dengan komposisi saham setara atau masing-masing 25 persen. Total investasi dari IBC senilai US$ 17 miliar atau setara Rp 245,58 triliun dengan asumsi berdasarkan kurs Jisdor Rp 14.446 per dolar AS.
Erick Thohir menyebutkan investasi akan dilakukan secara bertahap. Adapun, tahap pertama dalam 1-2 tahun pertama setelah terbentuk, holding baterai IBC akan menginvestasikan di sektor hulu seperti tambang, lalu investasi di smelter, setelah itu melanjutkan investasi di industri turunan lainnya.
BISNIS
Baca: Erick Thohir Luncurkan Holding Indonesia Battery Corporation